jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komisi III DPR RI Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul tidak terima dengan pernyataan Menko Polhukam Mahfud MD yang mengesankan legislatif diam menyikapi kasus pembunuhan Brigadir J.
Sejak awal kasus menyeruak, Bambang Pacul mengaku dirinya sudah berbicara ke hadapan media.
BACA JUGA: Komisi III Bakal Panggil Kapolri Bahas Penembakan Brigadir J
Legislator Fraksi PDI Perjuangan itu bahkan sudah mengkritik kepolisian sejak awal kasus. Terutama, saat penyidik menyebut pemunuhan Brigadir J akibat baku tembak.
"Saya bilang ini akan lama. Saya bilang waktu itu, karena janggal ada polisi tembak polisi," kata Bambang Pacul ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (10/8).
BACA JUGA: Legislator Ini Minta Polisi Usut Keterlibatan Penasihat Kapolri di Kasus Penembakan Brigadir JÂ
Menurut Bambang Pacul, DPR selama kasus terjadi sedang masuk masa reses, sehingga tidak mungkin memanggil Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo demi membahas kasus kematian Brigadir J.
Dia pun meminta Mahfud bisa sadar posisi karena DPR saat kasus mencuat sedang memasuki reses.
BACA JUGA: Irjen Dedi Hanya Menjawab Singkat Saat Ditanya Keterlibatan Fahmi Alamsyah di Kasus Brigadir J
"Pak Mahfud ini mesti sadar bahwa hari ini DPR sedang reses. Kalau reses itu kami di luar sidang," ujar Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah.
Sebelumnya, Mahfud dalam sebuah wawancara dengan sebuah stasiun televisi menyoroti sikap pasif DPR dalam kasus tewasnya Brigadir J.
Menurut dia, biasanya DPR sudah sibuk memanggil berbagai pihak untuk meminta kejelasan dari Polri dalam kasus tewasnya ajudan Irjen Ferdy Sambo itu.
Terlebih, Mahfud menambahkan pengungkapan kasus tewasnya Brigadir J terdapat kendala berupa psikopolitis.
"Selama ini, misalnya, saya katakan psikopolitisnya. Semua heran kenapa, kok, DPR semua diam inikan kasus besar, biasanya, kan, ada apa, paling ramai manggil, ini mana enggak ada," ujar Mahfud. (ast/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
BACA ARTIKEL LAINNYA... Data Senjata dan Peluru yang Digunakan untuk Menembak Brigadir J Sudah di Tangan Komnas HAM
Redaktur : Fathan Sinaga
Reporter : Aristo Setiawan