jpnn.com, JAKARTA - Wakapolri Komjen Syafruddin meminta kepada seluruh jajarannya agar tidak ceroboh dalam menindak para bandit jalanan. Hal ini berkaitan dengan kritik yang disampaikan terhadap penembakan sebelas begal hingga tewas.
"Jangan sampai ceroboh sepanjang itu situasi normal. Tidak boleh melakukan tindakan-tindakan, apalagi penembakan, tidak boleh," ujar Syafruddin di PTIK, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (20/7).
BACA JUGA: Polda Metro Gulung 1.953 Bandit Jalanan, 11 Ditembak Mati
Jenderal bintang tiga ini menambahkan, penegakan hukum harus dilakukan seusai dengan standar operasional prosedur (SOP) di kepolisian. Meski dia membolehkan, dalam situasi tertentu, polisi bisa memberikan tindakan tegas terukur dengan tembakan.
"Kecuali mengalami ancaman jiwa, baru bisa (melepas tembakan). Sepanjang itu masih situasi normal, tidak boleh ceroboh," katanya.
BACA JUGA: Wakapolri: Penuduh Masjid Radikal Bakal Dilaknat Allah
Dia juga mengaku puas dengan operasi cipta kondisi yang menyasar kejahatan jalanan yang dilakukan serentak di seluruh Indonesia. Operasi ini dilakukan salah satunya dalam rangka menyambut gelaran Asian Games pada Agustus mendatang.
"Street crime itu, kami memerintahkan penanganan khusus dan hasilnya menggembirakan ya, sudah banyak begal ditangkap di Jabar, di DKI," ucap Syafruddin.
BACA JUGA: Kapolres Perintahkan Jangan Ragu Tembak Bandit Jalanan
Diketahui, di Polda Metro Jaya saja ada 1.400 bandit yang ditangkap. Sebelas di antaranya ditembak mati karena melawan petugas. (mg1/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 3 Hari Gelar Operasi, Polda Metro Bekuk 387 Bandit Jalanan
Redaktur : Tim Redaksi