Wakapolri Pimpin Langsung Tim Khusus ke Cikeusik

Senin, 07 Februari 2011 – 19:39 WIB

JAKARTA — Mabes Polri mengirimkan tim khusus untuk mengusut kasus penyerangan Jemaat Ahmadiyah yang terjadi di Desa Umbulan, Cikeusik, Pandegelang Banten, Minggu (6/1) kemarinSelain melakukan penyelidikan, tim yang diterjunkan itu juga ditugaskan untuk memantau penanganan kasus tersebut oleh polisi setempat.

Kabareskrim Polri Komjen (pol) Ito Sumardi di Mabes Polri, Senin (7/2), menyatakan, Kapolri telah memerintahkan kepada semua unsur terkait di Polri untuk mengendalikan situasi di Cikeusik

BACA JUGA: Hanya 14 Pemda Punya Akuntabilitas Kinerja Baik

"Sekarang di sana bersama fungsi inteljen, reserse, Binmas (bimbingan Masyarakat), Direktur Sabhara (Satuan Bhayangkara)
Semua pejabat utamanya hadir di sana di bawah kendali Pak Wakapolri (Komjen Pol Jusuf Manggabarani)

BACA JUGA: Belum Ada Jaksa Terima Suap dari Bahasyim

Intinya kita ingin olah TKP karena ini kejadian pidana," ujar Ito.

Menurutnya, dari penyelidikan ini itu diharapkan kasus yang menewaskan tiga warga dan melukai lima orang lainnya itu segera terungkap
"Dari hasil penyelidikan secara mendalam baru kita lihat faktor penyebabnya, siapa saja yang terlibat

BACA JUGA: Komodo Bukan Keajaiban Dunia, Indonesia Tak Rugi

Siapa pun juga yang terlibat pidana kita akan proses, tidak lihat dari kelompok mana, tapi bicara dari perorangan," tambahnya.

Sebelumnya, Kepala Bidang Penerangan Umum (Kabidpenum) Div Humas Polri Kombespol Boy Rafli Amar mengatakan, hingga kini penyidik Polri masih memeriksa sejumlah saksi-saksi yang diduga terkait dengan kasus tersebutNamun untuk para korban penyerbuan, belum bisa dimintai keterangan karena masih dalam perawatan medis"Kita masih proritaskan perawatan," tegasnya.

Dalam pemeriksaan itu, tambah Boy, pihaknya juga mendalami kabar keberadaan sejumlah orang dari luar kawasan Cikeusik yang diduga terlibat dalam aksi brutal ituNamun demikian Polri merasa tidak kecolongan dengan peristiwa itu

Alasannya, karena Polri telah mengantisipasi dengan menurunkan personil dari kepolisian setempat meski jumlahnya tak sebanding dengan jumlah massa penyerbu"Saya tidak sependapat dengan kecolonganKarena dinamika kehidupan masyarakat yang tinggi, setiap saat bisa terjadiYang penting bagaimana kita bisa menahan diri," imbuhnya.(zul/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Tahan Sesmenkokesra di Era Aburizal Bakrie


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler