JAKARTA - Jalannya proses pengeledahan juga serta-merta mendapat perhatian khusus dari Wali Nagari Koto Sani, Deswandi dan Wali Jorong Kasiak Buyun Gindo SutanKeduanya enggan melewatkan sedetik pun waktu dalam proses penggeledahan di kediaman warganya itu. Meski tak bisa berbuat banyak, namun dari raut wajah Deswandi tergambar jelas rasa prihatin yang menyelimutinya, apalagi keluarga Beni saat itu memang terkesan sedikit tertekan.
Deswandi terus berupaya meminimalisir beban mental keluarga yang sedang mendapat perhatian khusus dari petugas itu , gerak-gerik petugas terus pantainya
BACA JUGA: Rumah Tersangka Teroris Digeledah Densus 88
Maklumlah dalam hal ini terkadang sikap petugas memang terkesan tak selalu sesuai harapan, bahkan berpotensi melukai perasaan''Saya kasihan melihat keluarga ini, mereka pasti merasa tertekan. Namun apa hendak dikata, saya selaku pimpinan nagari juga tak bakalan bisa berbuat apa-apa, proses hukum ini harus dihormati,'' ujar Deswandi.
Digambarkan Deswandi, wilayah yang diimpinnya itu berpenduduk 9.372 jiwa, bermata pencaharian mayoritas sebagai petani dan penggarap tambak ikan
BACA JUGA: Marapi Semburkan Belerang, Warga Senang
Sekitar 30 persen warga hidup diperantauan menggeluti profesi sebagai pedagang dan pengusahaBeni yang kini tengah menjadi perhatian bagi masyarakat lantaran terlibat kasus teroris yang semenjak kecil tinggal di Cirebon dan baru tiga bulan lalu pulang kampung
BACA JUGA: Jantungan, CJH Bengkulu Batal Berangkat
Senin (3/10), kediaman Beni di Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok, Sumatera Barat (Sumbar) digeledah aparat dari Densus 88.Deswandi mengaku tak begitu tau dengan karakter Beni, sebab setiap pagi telah berangkat untuk berjualan sayuran ke pasar-pasar sehingga jarang bertemuNamun sepengetahuannya Beni termasuk anak pendiam, kurang bergaul antar, rajin beribadah(mg9)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Marapi Terus Semburkan Abu Vulkanik
Redaktur : Tim Redaksi