Wanita Ini Ditemukan Tewas Hanya Mengenakan Bra dan Celana Pendek

Jumat, 11 Desember 2015 – 04:15 WIB

jpnn.com - PAYUNG SEKAKI - Pagi mulai menjelang. Nyoman Sudiasih belum juga menampakkan batang hidung. Padahal, biasanya wanita 38 tahun ini sudah beraktivitas.

Penasaran, Enzelina beranjak ke kamar perempuan asal Lampung itu. Maksudnya ingin membangunkannya.

BACA JUGA: Empat Kali Buat LP tapi Dicuekin Polisi, Akhirnya Nenek Ini Babak Belur

Berulang kali dipanggil, pembantunya itu tetap tak menyahut. Merasa ada yang janggal, Enzelina masuk. Di sana dia mendapati pembantunya sedang berbaring menyamping.

Dia hanya mengenakan bra dan celana pendek hitam. Enzelin coba menggapai tubuh Nyoman. Dia seketika kaget. Tubuh yang dipegang terasa dingin. Bergegas Enzelina mengabari suaminya Suwendi.

BACA JUGA: Tertipu Samaran Satpol PP, Nada Lestari Ketahuan Buka Karaoke dan Jual Miras

Setelah diperiksa, ternyata Nyoman sudah tak bernyawa. Kondisi itu tentu membuat penghuni rumah di Komplek Perumahan Pondok Mutiara, Tampan, Payung Sekaki tersebut kalang kabut. 

Secepatnya mereka mengabari sekuriti perumahan. Pagi itu juga, kabar kematian Nyoman dilaporkan ke Polsek Payung Sekaki.

BACA JUGA: TERNYATA!!! Tali Lift Maut Nestle Sudah Berkarat

Pagi itu juga, Kamis (10/12), polisi datang ke tempat kejadian perkara. Mereka melakukan penyelidikan dan menemukan segelas air serta obat di kamar Nyoman. 

Kuat dugaan Nyoman tewas lantaran sakit. Apalagi di tubuh wanita yang baru beberapa hari bekerja sebagai pembantu rumah tangga itu, tak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Guna memastikan, jenazah dibawa ke Rumah Sakit Arifin Achmad Pekanbaru.

Menurut Enzelina, beberapa hari belakangan Nyoman memang kerap mengeluh sakit kepala. ''Dia ngeluh sakit di kepala dan leher,’’ ujar Kapolsek Payung Sekaki AKP Nardi M Marbun SH, Kamis.

Kepala Ruangan Pemulasaran Jenazah RSUD Arifin Achmad dr Erwin Taslim mengakui bahwa tak ada ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. ''Dugaan sementara serangan jantung,’’ ungkap dr Erwin.

Rajin Suwendi mengaku bahwa pembantunya itu  rajin bekerja. Setiap harinya selalu bangun sekitar pukul 04.30 WIB. ''Dia rajin dan bangunnya cepat,'' kata Suwendi. Setahu warga sekitar Bety Sitorus, Nyoman memang baru bekerja di sana. ''Baru bekerja, menggantikan pembantu yang lama,'' ujar Beti.

Rencananya, jenazah Nyoman akan dipulangkan ke kampung halamannya di Kecamatan Waway Karya, Jembrana, Lampung Timur. (JPG/ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Keren! Seniman Jogjakarta Angkat Sastra Waria


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler