jpnn.com, BEKASI - Nur Saidah (27) nyaris dihajar massa lantaran diduga hendak melakukan aksi penculikan anak berusia 4 tahun, RZ, di Kampung Pintu Air, Kelurahan Harapan Mulya, Medan Satria, Bekasi, Senin (1/5).
Salah satu warga sekitar, Rahmat (38) mengatakan, kejadian bermula ketika wanita muda yang menggunakan hijab berwarna kuning itu diduga hendak membawa RZ yang diketahui merupakan anak dari Hendrik dan Sri, warga sekitar.
BACA JUGA: Suami Atletis tapi Terlalu Baper, Istri Pergi ke Pengadilan Agama
"Awalnya, ada warga lihat pelaku sedang dekati korban yang sedang main dipinggir kali sendirian. Dan tak lama, warga atas nama Zainudin pun melihat lagi pelaku mau membawa korban pergi," katanya.
Warga pun mulai curiga dan langsung mengejar wanita yang telah bersama RZ.
BACA JUGA: Istri Emosi, Kepruk Suami pakai Palu, Praak!
"Zainudin curiga korban yang kebetulan dikenalnya itu mau dibawa pelaku, makanya dia nguber pelaku," tambahnya.
Rahmat menceritakan, Zainudin pun menghentikan wanita itu dan langsung menanyakan maksud dan tujuannya membawa RZ.
BACA JUGA: Gadis Diraba Langsung Teriak, Pemuda Kabur Hanya Kenakan Celdam
"Saat ditanya itulah baru ketahuan kalau pelaku mau culik krban. Sebab, waktu ditanya ngapain bawa korban, pelaku mengaku korban adalah anaknya. Padahal jelas-jelas orang yang nanya kenal dengan korban dan orangtuanya," sambungnya.
Lantas, warga membawa wanita dan anak empat tahun itu ke rumah orang tua RZ. Wanita pun tidak bisa lagi mengelak, warga yang kesal pun sempat memukulnya.
Pihak kepolisian yang datang langsung mengamankan wanita itu agar tidak menjadi bulan - bulanan warga. Wanita tanpa identitas itu langsung dibawa ke Polsek setempat.
Kanit Reskrim Polsek Medansatria, AKP Aba Wahid Key mengungkapkan, pihaknya melakukan pendalaman dugaan kasus penculikan itu. Kesimpulan sementara, wanita yang hendak membawa RZ diduga mengidap gangguan jiwa.
"Diduga pelaku alami gangguan jiwa. Itu kami peroleh dari sejumlah dokumen serta berkas hasil pemeriksaan dan resep dokter yang dibawa oleh suaminya ke kantor setelah sebelumnya kami hubungi melalui handphone milik diduga pelaku penculikan," jelasnya.
Ia memaparkan, bukti yang diperoleh pihak kepolisian dari suaminya antara lain KTP pelaku, kartu BPJS, surat hasil medis dari psikiater, surat rujukan diduga pelaku yang memang merupakan seorang pasien gangguan jiwa.
"Dari berkas yang kami peroleh ini memang kami meyakini, jika wanita muda yang diduga pelaku penculikan benar seorang pasien gangguan jiwa dan memang, harus dirujuk ke rumah sakit jiwa. Tapi, untuk lebih memastikannya sampai saat ini kami masih terus lakukan penyelidikan dan pendalaman kasusnya," paparnya.
Ia menjelaskan, berdasarkan informasi yang diperoleh dari orang yang mengaku suaminya, Abdul Gani, wanita tersebut merupakan warga Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi. Wanita itu telah mengalami gangguan jiwa selama dua tahun.
"Suaminya mengaku sudah sepuluh tahun menikah dengan diduga pelaku dan dikaruniai anak satu. Cuma untuk penyebab gangguan jiwa yang dialami istrinya, dia tidak menyebutkannya," ucap Wahid, diberitakan Radar Bekasi (Jawa Pos Group).
Wahid menambhakan, pihaknya sejauh ini tetap terus melakukan penyelidikan mendalam. Pasalnya, dia tidak mau begitu saja percaya keterangan suami terduga pelaku.
"Dari penyelidikan saat ini kami yakini benar diduga pelaku merupakan pasien gangguan jiwa yang berdasarkan surat-surat medis sudah harus dirujuk ke rumah sakit jiwa. Tapi, untuk memastikannya lagi kasusnya masih terus kami selidiki dan dalami," tutupnya.(neo)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perempuan Tarif Rp 800 Ribu per Jam: Om Polisi ya?
Redaktur & Reporter : Soetomo