Wapres: Riset Jangan Hanya sebagai Syarat Naik Pangkat

Selasa, 05 Desember 2017 – 07:48 WIB
Wapres Jusuf Kalla dan Menristekdikti Mohammad Nasir. Foto: dok. Humas

jpnn.com, MALANG - Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla mengatakan hasil-hasil riset dan inovasi yang baik harus sampai pada proses hilirisasi atau implementasi dan menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat, serta memiliki dampak luas.

Ini disampaikannya saat memberikan Seminar Nasional dengan tema Hilirisasi Teknologi dan Start-Up Bisnis yang diselenggarakan di Universitas Brawijaya, Malang, Jatim.

BACA JUGA: Menristekdikti Ingatkan RSD dan RSPTN Tidak Orientasi Profit

"Hasil-hasil riset jangan hanya sebagai lampiran penelitian untuk naik pangkat, tetapi harus diimplementasikan menjadi barang yang bermanfaat secara nyata," ujar JK, sapaan karibnya.

Dalam paparannya, Wapres JK juga menyampaikan fungsi dari perguruan tinggi tidak lepas dari kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), perguruan tinggi sebagai penyelenggara pendidikan tinggi harus mengikuti perkembangan kemajuan teknologi yang saat ini berkembang pesat.

BACA JUGA: Menteri Nasir: Status Kelembagaan RSP Jadi di Bawah Rektor

"Seluruh kemajuan teknologi saat ini harus menjadikan acuan bagi kita untuk lebih berinovatif dalam menciptakan segala hal. Bila tidak bisa mengikuti perubahan itu, maka kita akan tertinggal dan hanya menjadi konsumen dari negara-negara maju," imbuh JK.

JK juga mendorong perguruan tinggi berkolaborasi dengan dunia usaha dan anak-anak muda yaitu mahasiswa dalam mengembangkan hasil-hasil penelitiannya.

BACA JUGA: Begini Kriteria Keberhasilan Penegak Hukum versi Pak JK

Dia meyakini, suasana kampus jugaakan memberikan perubahan kepada diri seseorang untuk lebih berinovatif dan berkembang dalam menciptakan sesuatu.

"Penelitian tidak akan ada tanpa adanya pendidikan. Penelitian tidak boleh berhenti di pameran penelitian saja, karena kalau hanya berhenti di pameran tidak akan mempunyai dampak yang luas. Mahasiswa dalam melakukan penelitan juga harus melihat kepada dunia nyata," ucapnya.

Dia menambahkan, mahasiswa yang sedang melakukan inovasi dengan serangkaian penelitian harus diiringi studi banding.

Sebab, studi banding menjadi pengalaman untuk mengembangkan lebih luas hasil penelitian tersebut.

"Studi banding harus dilakukan lebih luas lagi, karena apa yang akan dibuat dan bagaimana penemuan itu nantinya dapat diimplementasikan, bagaimana bisa dijual, karena yang terpenting kan bagaimana hasil penelitian itu bisa dijual," tambahnya. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menristekdikti Dorong Mahasiswa Belajar jadi Auditor


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler