Tiga anak Tom Henderson, berusia empat, dua, dan 11 bulan belum melihat ayah mereka sejak Juni lalu.

Tom bekerja sebagai petugas pemadam kebakaran di Australia dan ia dikerahkan ke Indonesia oleh Pemerintah Australia untuk membantu kebakaran hutan.

BACA JUGA: Pencinta Hewan Indonesia Harus Merawat Hewan Peliharaan yang Telantar karena COVID-19

Tetapi sekarang ia menghadapi ketidakpastian karena dia tidak tahu kapan bisa kembali ke rumah dan berkumpul dengan keluarganya.

"Kami tahu risiko itu sebelum dia pergi," kata istrinya, Ash Henderson.

BACA JUGA: Jamie Spears Setuju Mengundurkan Diri sebagai Konservator Kekayaan Senilai 60 Juta Dolar

"Tetapi ketika dia pergi, keadaan terlihat lebih baik, orang-orang mulai divaksinasi dan pemerintah memberi tahu kami bahwa segala sesuatunya akan mulai dibuka perlahan-lahan."

Sejauh ini, dua penerbangan yang dipesan untuk bulan Agustus telah dibatalkan.

BACA JUGA: Ngotot Ingin Lindungi Setiap Warga dari COVID-19, Tiongkok Berisiko Terjebak dalam Isolasi Tanpa Akhir

Belum lagi dengan pembatasan jumlah kedatangan internasional ke Australia, membuat keluarga itu masih belum bisa bernafas lega.

Batas kedatangan internasional dipotong setengahnya pada 14 Juli dalam upaya untuk mengurangi tekanan pada sistem karantina, karena peningkatan risiko yang ditimbulkan oleh varian Delta COVID-19.

"Ada penerbangan yang sudah dipesan, tapi itu baru akan kembali pada bulan Oktober dan apa pun bisa terjadi antara sekarang dan nanti," kata Ash. Ketidakpastian perjalanan

Situasi pandemi di Indonesia memburuk dengan catatan lebih dari 50.000 kasus baru dalam satu hari bulan lalu pada puncaknya.

"Protokol di tempat kerja [suami saya] sangat ketat sehingga [ia] terjaga dengan baik," kata Ash Henderson.

"Dia cukup beruntung untuk divaksinasi sebelum dia pergi."

Tom telah bekerja sebagai petugas pemadam kebakaran selama sekitar tujuh tahun.

"Dia tidak punya pilihan lain selain berangkat [ke Indonesia]. Sebenarnya tidak ada pilihan kerja lain untuknya," kata Ash.

"Situasinya sulit. Kekhawatiran terbesar saya adalah jika sesuatu terjadi pada siapa pun di antara kami, dia tidak akan bisa pulang dengan mudah," katanya.

"Ketidakpastian karena kami tidak tahu apakah dia bisa kembali ke rumah dan kapan telah membuat kami stres." Dampak pembatasan di perbatasan

Langkah-langkah kontrol perbatasan terbaru yang diberlakukan oleh pemerintah Victoria juga secara finansial berdampak besar pada bisnis fotografinya, yang dijalankan Ash dari rumahnya di sebelah timur Albury-Wodonga.

Di bawah aturan kesehatan masyarakat terbaru, hanya ada enam alasan penting bagi penduduk NSW untuk menyeberang ke negara bagian Victoria.

"Saya tidak akan dapat memiliki klien [dari NSW] di studio saya. Dan pergi ke studio untuk berfoto juga tidak masuk kategori perjalanan esensial, sehingga mereka kehilangan kesempatan [untuk melakukan itu] dan saya kehilangan pekerjaan," katanya.

"Ini adalah mata pencaharian saya. Ini yang bisa saya lakukan.

"Baru hari ini, saya mungkin mendapat 10 panggilan telepon dari pengantin dan orang tua baru yang mencari tahu apa yang bisa kami lakukan."

Sementara keluarga menunggu penerbangan pulang yang terkonfirmasi, Ash berharap ada bantuan keuangan yang ditargetkan untuk industri kreatif, terutama bagi mereka yang berlokasi di sepanjang perbatasan negara bagian.

Artikel ini diproduksi oleh Hellena Souisa dari artikel ABC News.

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jumlah Penduduk Hong Kong Menyusut dari Tahun Lalu, Ada Kaitannya dengan Kebijakan Antidemokrasi Tiongkok?

Berita Terkait