Bentrokan itu terjadi karena dipicu penangkapan dua warga desa setempat oleh aparat kepolisian, karena diduga telah melakukan aksi pengrusakan terhadap rumah H Nasehat, pimpinan ajaran SalafiyahWalaupun tak menelan korban jiwa, namun bentrokan tersebut cukup mengganggu arus lalu lintas dari dan ke pelabuhan Lembar.
Melihat insiden tersebut, polisi baik yang berseragam maupun yang berpakaian preman (intel, Red) dengan bersenjata lengkap terpaksa turun ke jalan guna melakukan pencegahan
BACA JUGA: 70 Persen Guru di Kepri Belum S1
Terutama untuk menghalangi warga yang hendak melakukan pengrusakan kantor Polres Lobar, yang kebetulan berada tidak jauh dari lokasi insidenKapolres Lobar AKBP Agus Suyanto saat dihubungi JPNN, Senin (23/2) mengatakan, pihaknya saat ini sedang memeriksa secara intensif dua warga yang berhasil ditangkap oleh anak buahnya
BACA JUGA: Hujan Lenyapkan Titik Api di Sumbar
''Kami terus berupaya berkordinasi dengan tokoh masyarakat untuk menenangkan warga,'' kata Agus Suyanto.Sementara itu, salah seorang sumber yang enggan identitasnya dipublikasikan menyatakan, akibat bentrokan itu, polisi tampak tetap berjaga-jaga
BACA JUGA: Semua Legislator Manado Dipolisikan
Sedangkan warga sudah berhasil dibubarkan secara paksa.''Aksi itu bermula dari peristiwa penyerangan terhadap pengikut paham Salafiyah yang terjadi Jumat malam (20/2) lalu,'' katanya.
Akibat dari insiden tersebut, sedikitnya enam rumah milik penganut Salafiyah di Dusun Mesanggok, Lobar, rusak berat(sid/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... OPM Serang Pos Polisi di Tingginambut
Redaktur : Tim Redaksi