jpnn.com - CIBUAYA - Pascabanjir 10 hari, ratusan warga di Desa Kalidungjaya, Kedungjaya, dan Cemarajaya, Kecamatan Cibuaya, Karawang, mengalami penyakit gatal-gatal kaki dan flu.
Kini, banjir menyisakan lumpur tebal di sejumlah rumah, terutama rumah warga yang tidak dikeramik.
BACA JUGA: Tol Jakarta-Bandung Masih Ditutup
Penyakit ini diketahui saat Tim Medis Pengobatan Gratis menggelar pengobatan gratis di tiga desa tersebut. Ratusan warga di tiga desa tersebut diperiksa dan diberi obat. Rata-rata mereka mengeluh sakit akibat banjir melanda pemukiman mereka sekitar 10 hari.
"Mayoritas, korban banjir terindikasi sakit rematik, meriang dan ispa," kata Saimah, salah Tim Medis pengobatan gratis, di Desa Kalidungjaya, kemarin (29/1).
BACA JUGA: 70 Persen Jalan Pantura Remuk
Ahmad, warga Kalidungjaya, RT 07, Desa Kalidungjaya mengatakan, ketinggian air banjir mencapai sepinggang orang dewasa. Sedangkan di jalan raya air menggenang sedalam 70 cm.
"Saya dan sekeluarga sakit gatal kaki juga hidung mampet. Sambil menunjukan telapak kakinya yang terkelupas akibat gatal,” kata Ahmad kepada Pasundan Ekspres (Grup JPNN).
BACA JUGA: PBB Naik 95 Persen, PNS Didiskon 40 Persen
Diakuinya, dia dan keluarganya tetap bertahan di dalam rumah, meski terendam banjir setinggi paha orang dewasa. Dia dan keluarganya mulai merasa sakit-sakitan sejak awal banjir hingga banjir sudah surut saat ini.
”Banjir di desa ini menenggelamkan ratusan rumah dengan ketinggian air hingga 1 meter, sebagian besar warga mengungsi ke gedung kantor desa setempat. Meski banjir sudah surut, kebanyakan korban banjir belum beranjak dari tempat pengungsian, karena beberapa dusun masih digenangi air hingga ketinggian sepaha orang dewasa, seperti di Desa Kalidungjaya,” paparnya. (ton/lsm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga Karet Anjlok Hingga Rp 5.000 per Kg
Redaktur : Tim Redaksi