BACA JUGA: Menculik Terinspirasi Adegan Sinetron
"Kami memohon rezeki kepada Alloh SWT, berupa hujan," kata Imam dan khotib shalat Istiqo kepada wartawan, Paliyan, Gunung Kidul, Sabtu (19/12).Kemarau panjang telah mengancam sejumlah wilayah tandus di Gunung Kidul
BACA JUGA: Sekda Kota Jambi Mengundurkan Diri
Seperti diketahui, kemarau panjang tidak saja membuat gagal panen, tetapi juga bisa memacetkan roda perekonomian di wilayah setempat.Pada hari yang bersamaan, puluhan warga Dusun Sumbermulya Desa Kepek bekerja bakti di sebuah sumber mata air di Kali Pancuran
BACA JUGA: Polwil Madura Sita 2 Ton Bahan Peledak
Namun karena warga sudah tak sabar ingin hujan, prosesi tahun ini terpaksa diajukan.Kali Pancuran adalah sebuah sungai yang melintas di dusun itu, yang bermuara ke Pantai SelatanSupardi, salah satu warga mengatakan, prosesi yang dilakukan warga dilakukan dengan membersihkan sekitar sumber mata air
"Warga menyapu sekitar sumber airSelain itu, warga juga membersihkan lumpur yang ada di sumber itu," ujarnyaSelain bekerja bakti, warga juga memberikan sebuah sesaji yang berisikan nasi tumbeng, lengkap dengan lauk ikan dan beberapa sayurSesaji itu sengaja ditaruh di dekat sumber air sebagai simbol penghormatan kepada Sang Pemberi RizkiSupardi optimis, setelah ritual ini dilangsungkan, hujan akan segera mengguyur"Biasanya begitu," ujarnya.
Sementara itu, Staf Observasi Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jogjakarta Suwarto menjelaskan, musim penghujan di wilayah DIJ diprediksi mundur hingga akhir tahunIni karena dampak El Nino, atau meningkatnya suhu muka laut di sekitar Pasifik Tengah dan Timur sepanjang ekuator.
Akibat kejadian alam itu, uap air yang ada di atas wilayah Indonesia sebagian terbawa angin ke pasifikEl Nino diperkirakan akan berdampak hingga akhir tahun ini"Selain hujan yang mundur, cuaca juga akan makin panasIni akan berlangsung hingga akhir tahun," kata Suwarto ketika dihubungi wartawan. (hsa/aj)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jogja Lembali Gelar Sekaten
Redaktur : Auri Jaya