SLEMAN – Pasokan air bersih untuk warga di beberapa dusun di lereng Merapi ternyata belum mencukupi untuk seluruh kebutuhan sehari-hariSelama ini, warga disediakan air bersih oleh PMI dengan cara dipasok menggunakan tangki, yang kemudian ditampung di bak-bak besar yang diletakkan di beberapa tempat.
Hanya saja meski ketersediaan air bantuan dari PMI ini sudah cukup banyak, namun warga mengaku belum cukup
BACA JUGA: Riau Promosikan Potensi ke 15 Kedubes
Alhasil, banyak warga yang pergi ke kawasan obyek wisata Kalikuning yang kini juga sudah rusak terkena imbas erupsi Merapi, demi mendapat air bersih yang berasal dari pipa air milik PDAMBACA JUGA: Jelang Disidangkan, Penahanan Wako Tomohon Diperpanjang
Namun di obyek wisata Kali Kuning, pipa tersebut terputus dan air mengucur deras di sana.“Tiap hari saya terpaksa mengambil air di sini dengan jerigen-jerigen kecil ini
BACA JUGA: Antisipasi Balasan Teroris, Gereja Dijaga Ketat
Menurutnya, air yang sudah disediakan PMI di beberapa titik di dusunnya masih belum mencukupi seluruh kebutuhan air warga dusunKarena jika mengambil di bak yang telah disediakan jumlahnya akan terbatas dan harus toleransi untuk berbagi dengan tetangga-tetangganya
Dari pantauan Radar Jogja (grup JPNN), selain Sakijo ada tiga warga lain yang tampak mengambil air di sanaHendrikus Wawan misalnya, ia bersama dua saudaranya mengambil air dengan galon dan termos nasi berukuranbesar“Kalau tidak begini, air yang kami dapat kurangPadahal kami butuh juga untuk memasak dan mandi,” ungkapnya.
Demi memperoleh air bersih di sana, rupanya warga kurang memperhatikan keamanan area yang kini sudah banyak mengalami kerusakan ituJembatan panjang yang ada di sana dan menjadi satu-satunya akses jalan mengambil air, pagarnya sudah banyak yang rusakPraktis tak ada lagi pembatas antara jalan setapak dengan tebing yang sangat curamBahkan, ada juga sebuah lubang dijalan tersebut yang sepertinya merupakan bekas hantaman material Merapi berupa batu besar.
Di lokasi pengambilan air, bahkan berada diantara dua tebing yang sangat curam dan terdapat banyak batu-batu besar yang bisa meluncur ke bawah sewaktu-waktuPemberitahuan berupa tulisan tangan yang memperingatkan bahwa daerah tersebut rawan longsor dan banjir juga sudah dipasang di beberapa sudut
Warga Dusun Batur yang sebelum erupsi juga mengandalkan air dari Umbul Wadon dan mata air di Kali Bebeng, juga sangat mengharapkan agar instalasi air di sana segera berfungsi kembali“Selama ini warga baru mengambil air yang ada di selokan dekat Umbul Wadon, belum di mata airnyaJadi airnya tak sebersih yang ada di mata air.Kami sangat berharap agar ada yang bisa membantu mengambilkan air di mata airnya,” tutur Kepala Dusun Batur Tugiman.
Di Dusun Batur sendiri sebenarnya sudah dipasok air dari PMI ke tujuh tempat penampungan airSetiap hari lebih dari tiga tangki air bolak-balik memasok air ke dusun tersebutNamun kebutuhan air masih saja kurangWarga pun terpaksa turun ke Desa Wukirsari untuk mengambil air bersih di sana.
Sementara itu, Direktur PDAM Sleman Suratno juga sangat berharap perbaikan instalasi air yang ada di Umbul Wadon segera dilakukanSebab, banyak pelanggan PDAM di beberapa Kecamatan yang mengandalkan pasokan air dari mata air ini. “Sampai saat ini perbaikan instalasi air belum dilakukanKami juga sangat mengharap bisa dilakukan segera, namun kewenangan akan hal ini ada di Dinas Pengairan,” tandasnya(nis)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Diminta Usut Kejanggalan Seleksi CPNS
Redaktur : Tim Redaksi