jpnn.com, JAKARTA - Panglima Gerakan Nasional Komando Kawal Almaidah (GN Kokam) Mashuri Masyhuda mendesak pemerintah tidak mencari celah untuk melindungi Basuki Tjahaja Purnama dalam kasus dugaan penistaan agama.
Menurutnya, umat Islam sudah cukup bersabar dengan proses hukum perkara penistaan agama ini sehingga wacana menunda persidangan pembacaan tuntutan atas Ahok -panggilan akrab Basuki- sebagaimana usulan Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan patut diduga sebagai upaya intervensi proses hukum.
BACA JUGA: Dikira Lindungi Ahok, Giliran Jaksa Agung Dikecam GNPF
"Intervensi proses hukum di sidang Ahok sangat kelihatan dengan adanya usulan Kapolda agar pengadilan menunda pembacaan tuntutan," kata Mashuri dalam pernyataan resminya, Senin (10/4).
Pengurus pusat Pemuda Muhammadiyah itu menambahkan, penundaan persidangan atas Ahok justru bakal lebih berisiko. Sebab, katanya, jutaan umat Islam yang merasa telah dihina karena Alquran dilecehkan bisa kembali turun ke jalan karena melihat perlakuan tak adil.
BACA JUGA: Ahok: Semoga Jaksa Diberi Keberanian Nyatakan Kebenaran
Mashuri menegaskan, pihaknya siap mengerahkan warga Muhammadiyah untuk turun ke jalan. "GN Kokam siap menurunkan jutaan eksponen warga dan simpatisan Muhammadiyah jika terbukti pemerintah bermain-main dengan kasus penistaan agama ini,” tegasnya.
Menurut Mashuri, umat Islam menganggap akidahnya sudah diusuk. “Jika persoalan akidah, siapa pun yang beriman terhadap kitab suci Alquran pasti akan bersikap tegas," pungkasnya.(esy/jpnn)
BACA JUGA: Ahok Harap Jaksa Berani Tuntut Bebas
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kata Fahri, Ini Bukti Polda Mengintervensi
Redaktur : Tim Redaksi