jpnn.com, JAKARTA - Setelah menangkap tujuh anggota kelompok penyebar hoaks Muslim Cyber Army, Polri belum juga mengungkap siapa aktor utama kelompok tersebut.
Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, untuk mengungkap siapa dalang sekaligus penyokong dana di balik kelompok yang sempat getol menyebarkan hoaks berbau ujaran kebencian itu perlu waktu.
BACA JUGA: Pilkada 2018 Kian Dekat, Isu SARA di Medsos Makin Marak
“Sampai sekarang kami masih penyidikan. Kita tahu, ada 130 juta pengguna medsos di Indonesia, ini tidak gampang buat kami menyelidiki,” kata dia di Jakarta.
Menurut dia, untuk melacak sepuluh pengguna medsos saja tak cukup waktu satu hari.
BACA JUGA: Polri Sikat Muslim Cyber Army, Hoaks Telur Palsu Malah Viral
“Teknik-teknik ini kan cukup rumit, jadi kami perlu teknik khusus untuk menyelidikinya, pasti perlu waktu,” tegas dia.
Jenderal bintang dua ini meyakinkan masyarakat bahwa Polri sangat serius dalam mengusut kasus tersebut.
BACA JUGA: Kejar Aliran Dana Muslim Cyber Army, Polisi Sita Rekening
Diketahui, Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri telah menangkap tujuh penyebar hoaks yang berada dalam kelompok MCA.
Mereka terancam dikenai Pasal 45A Ayat (2) juncto Pasal 28 Ayat (2) UU ITE 11 Tahun 2008 ITE, Pasal juncto Pasal 4 huruf b angka 1 UU 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis dan atau Pasal 33 UU ITE. (mg1/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Fadli Zon Dicap Sobat MCA, Boni: Itu Dugaan Logis
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan