Warisan Krisis Untuk Jawara Pilpres AS

Rabu, 05 November 2008 – 09:25 WIB
WASHINGTON - Jawara pilpres 4 November 2008 tak bisa berlama-lama merayakan kemenanganSelama 77 hari masa transisi kepemimpinannya, pasangan terpilih harus mampu memformulasikan strategi ekonomi yang tangguh guna mengentaskan AS dari krisis

BACA JUGA: Krisis, Pukul Sektor Properti

Tak pelak, pemerintahan baru yang akan dibentuk dipengaruhi bayang-bayang krisis ekonomi


Berita kurang sedap akibat badai krisis ekonomi itu mewarnai hari pencoblosan kemarin (4/11)

BACA JUGA: Pemerintah Tak Terkait Kasus Indover

Senin (3/11) produsen-produsen besar otomotif AS melaporkan bahwa transaksi jual beli mereka akhir-akhir ini turun sangat tajam
Khususnya penjualan mobil pribadi dan truk kecil

BACA JUGA: IHSG BEI Menguat tapi Belum Stabil

Penurunan dialami General Motor (GM) Corp., Ford Motor Co., dan Toyota Motor Corp''Penjualan GM menurun 45 persen dibandingkan dengan tahun laluFord turun 30 persen dan Toyota 23 persen,'' tulis The Wall Street Journal (WSJ)

Salah seorang eksekutif GM mengaku cukup kewalahan menghadapi krisis ekonomi tahun ini''Ini adalah bulan terburuk sepanjang sejarah penjualan GM sejak berakhirnya Perang Dunia II,'' kata petinggi GM yang tidak disebutkan namanya tersebutNamun, GM masih beruntung dibandingkan dengan pesaing-pesaingnya di industri yang menjadi tiang perekonomian AS tersebutMereka tidak hanya mengalami penurunan penjualan, tapi juga terpaksa memangkas output produk

''Kami memang sedang menghadapi situasi sulit yang bisa berkembang ke arah Great Depression jika tidak ditangani dengan cermat,'' papar Daniel DiMicco, chief executive pabrik baja Nucor Corp

Para ekonom menyatakan bahwa krisis yang terjadi sekarang merupakan ulangan kejadian pahit pada 1930-an laluBahkan, kali ini lebih parahSebab, angka pengangguran dalam krisis kali ini meningkat tajamSelain itu, terjadi penyitaan rumah, penurunan belanja konsumen, dan pengetatan kredit

Gejala kuat Great Depression itu memaksa siapa pun yang dipercaya menggantikan George WBush memiliki rancangan kebijakan ekonomi ampuhYang lebih penting, rumusan itu harus bisa segera diterapkanChairman Komite Perbankan Senat Christopher Dodd menyarankan presiden terpilih segera memilih menteri keuangan dan tim ekonomi baru''Langkah penting itu sebaiknya sudah terwujud dalam hitungan hari,'' katanya.

Dia menambahkan, bulan ini kongres akan meluncurkan paket stimulus ekonomi keduaSelain itu, mereka bakal membahas pembentukan sistem finansial nasional''Dalam hal itu, parlemen akan menantikan petunjuk dari presiden baru,'' ujar DoddRencananya, dia mengagendakan pertemuan rutin tim ekonomi tersebut guna memantau efektif tidaknya rancangan baru itu

Kendati sudah jauh-jauh hari merancang tim pemerintahan baru, kedua kubu calon presiden (capres) masih enggan membeberkan rencana pasca pilpres masing-masingNamun, para pakar meramalkan segala sesuatunya akan lebih sulit bagi Barack ObamaSebab, senator 47 tahun itu akan sulit meyakinkan para investor terkait kebijakan pajak yang dia rancangRumor yang beredar menyebutkan, Obama bakal meningkatkan pajak barang mewah bagi para investor.

Sementara, bagi John McCain, fokus utamanya tidak bertumpu kepada ekonomiJika dia menjadi presiden, tantangannya justru berada pada kerja sama McCain dengan Kongres yang dikuasai Demokrat''Saat ini yang menjadi isu penting adalah fakta bahwa lembaga-lembaga yang dipercaya masyarakat, seperti bank dan bursa, sama sekali tidak bisa diandalkan,'' ujar penasihat ekonomi McCain, Douglas Holtz-Eakin.

Tiga tantangan ekonomi yang diduga bakal menjadi fokus presiden baru adalah perbaikan ekonomi, pembentukan kembali industri finansial yang terpuruk, dan perumusan kebijakan baru bagi TiongkokSebab, selain menjadi rival ekonomi terbesar AS, Tiongkok juga tercatat sebagai kreditor utama Negeri Paman Sam ituKarena itu, paket stimulus saja tidak cukup ampuh untuk mengentaskan AS dari krisisPenunjukan orang-orang yang tepat dalam tim ekonomi akan sangat membantu tugas presiden baru(wsj/hep/ami)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Laju Inflasi Masih Terkendali


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler