Waspada Ada yang Nyaru Pegawai PDAM, Gasak Emas-Arloji

Rabu, 21 September 2016 – 10:43 WIB
Ilustrasi. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - SURABAYA - Modus pembobolan rumah dengan berbagai modus kembali terjadi.

Kali ini pelaku menyamar sebagai pegawai PDAM kembali terulang. Korbannya adalah warga Jalan Juwingan, Gubeng. Puluhan gram emas dan jam tangan senilai lebih dari Rp 60 juta raib digondol.

Menurut Darmi, 50, pembantu rumah tangga di rumah tersebut, sekitar pukul 09.00, majikannya menerima tamu yang mengaku sebagai pegawai PDAM.

BACA JUGA: Oknum Polisi Tebas Tangan Calon Istri Hingga Buntung

Ada dua orang yang saat itu mengetuk pagar. Mereka memakai seragam biru muda dengan ID card PDAM di sakunya.

''Majikan saya keluar, katanya orang itu mau ngecek meteran PDAM,'' ungkapnya.

Setelah itu, salah seorang pelaku dipersilakan masuk ke halaman rumah. Seorang lagi pergi dengan motor. ''Majikan saya sama orang itu ngobrol di dekat meteran air,'' katanya.

Sekitar 15 menit, pelaku yang pergi naik motor datang. Dia ikut nimbrung mengobrol perihal meteran yang katanya bermasalah tersebut.

Setelah itu, tiba-tiba dua orang tersebut berpamitan pulang. Mereka tidak menjelaskan apa pun lagi. Termasuk soal meteran air yang katanya rusak itu.

BACA JUGA: Bule Australia Bersaksi di Sidang ke-23 Jessica

 ''Tiba-tiba nylonong pergi,'' lanjut Darmi.

Sesaat kemudian, Darmi dan majikannya kaget melihat kondisi rumahnya yang berantakan. Beberapa barang seperti dompet dan tumpukan baju berceceran di salah satu ruangan rumah tersebut.

Kondisi menakutkan terjadi pada lemari yang berada di dua kamar. Semua barang di dalam lemari berserakan di lantai.

BACA JUGA: Dua Brigadir Polisi Dibekuk Terlibat Perampasan dan Narkotika

''Dari situ, baru sadar, emas dan jam tangan majikan saya hilang,'' katanya.

Keduanya menduga pegawai PDAM palsu yang mengecek meteran tersebut sebagai pelakunya. Sebab, Darmi merasa ada orang lain yang masuk ke dalam rumah selain orang yang mengobrol dengan majikannya itu.

''Saya sempat ketemu pas pulang dari belanja dekat rumah. Ada tiga orang di halaman. Dua ngobrol sama majikan saya, satu lagi ke arah luar pagar,'' ungkapnya.

Darmi ingat ciri-ciri tiga orang yang membobol rumah majikannya tersebut. Pelaku yang masuk pertama dan berbicara dengan majikannya memiliki logat luar Jawa. Tubuhnya gendut dan tingginya sekitar 165 sentimeter.

 ''Rambutnya pendek dan umurnya sekitar 50 tahun,'' terangnya.

Sementara itu, orang yang memakai motor menjemput pelaku tersebut bertubuh kurus. Tingginya 170 sentimeter dan memakai jaket hitam. Yang seorang lagi, Darmi tak ingat.

Kapolsek Gubeng Kompol Agus Bahari menyatakan, korban belum melapor ke mapolsek. ''Tapi, anak buah saya sudah cek TKP. Perkembangan selanjutnya, kami menunggu hasil penyelidikan,'' jelasnya.

Dugaan awal, pelaku yang beraksi kali ini tidak sembarangan. Bisa jadi mereka merupakan salah satu sindikat pembobol rumah yang kerap beraksi dengan menyaru sebagai pegawai PDAM atau PLN.

 ''Kami imbau masyarakat tidak mudah percaya kepada orang yang ngaku-ngaku seperti itu,'' tegas pria asal Bali tersebut. (rid/did/c5/dos/flo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kapolresta: Korban WH Terus Bertambah dan Semua Anak Sekolah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler