jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Arief Poyuono menilai mencuatnya isu Minahasa Raya Merdeka di tengah-tengah aksi bela terdakwa penodaan agama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, bisa dianggap sebagai benih gerakan separatisme.
"Ini jentik-jentik separatisme. Saya rasa ada penyusupan dari gerakan-gerakan separatisme yang menginginkan Minahasa Merdeka, dengan menumpang isu Ahok," ujar Arief menjawab JPNN.com, Senin (15/5).
BACA JUGA: Isu Minahasa Raya Merdeka Jangan Dianggap Remeh
Dia memandang munculnya isu-isu semacam ini seharusnya menjadi perhatian pemerintahan Joko Widodo.
Dikatakan, aspirasi memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sudah melenceng dari tuntutan aksi solidaritas pada Ahok.
BACA JUGA: Mungkin Ini Penyebab Kasus Ahok Melebar ke Minahasa Raya Merdeka
"Dengan jargon radikalisme dan minoritas yang digunakan dan ditumpangi gerakan sparatisme, menurut saya ini harus jadi perhatian Pak Jokowi," ujar dia.
Arief menambahkan, aksi-aksi solidaritas yang dilakukan pendukung Ahok sebenarnya hal yang wajar. Namun menjadi janggal ketika muncul isu lain seperti Minahasa Raya Merdeka.
BACA JUGA: Jokowi Diminta Teduhkan Gejolak Minahasa Raya Merdeka
Bahkan menyerang pemerintahan Jokowi yang sudah netral dan tidak melakukan intervensi apa pun pada kasus Ahok.
"Saya mengimbau juga pada masyarakat yang tidak ikut aksi aksi lilin agar memaklumi gerakan solidaritas pada Ahok, tidak perlu saling-serang. Biarkan itu hak mereka mencari keadian," imbaunya.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Aksi Bela Ahok Mengarah ke Deklarasi Minahasa Raya Merdeka
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam