jpnn.com, JAKARTA - Asosiasi Pedagang Daging Indonesi (APDI) memperkirakan terjadinya kenaikan harga sapi jelang Iduladha 2022.
Ketua Umum APDI Asnawi mengatakan kenaikan harga sapi disebebkan karena gangguan pada lalu lintas ternak akibat wabah penyakit mulut dan kutu (PMK).
BACA JUGA: Kolonel Deni Rejeki Perintahkan Para Babinsa Ikut Kendalikan Wabah PMK
Sebelumnya, munculnya kasus PMK ditemukan di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, pada 28 April 2022.
"Sudah hampir satu bulan, ada 17 provinsi, di Jakarta terdeteksi di rumah pemotongan hewan Cakung, ujar Asnawi, Jumat (3/6)
BACA JUGA: Kementan Menggelar Pengobatan Massal Sapi Bergejala PMK di Malang
Menurut Asnawi wabah PMK memberikan dampak signifikan terhadap harga sapi.
"Jelang Iduladha biasanya memang harga naik, ditambah ada wabah PMK akan semakin naik karena pasokannya kurang," ungkapnya.
BACA JUGA: Tri Satya Putri Apresiasi Langkah Kementan dalam Lakukan Lalu Lintas Hewan
Lebih lanjut, wabah PMK sangat berdampak terhadap sentra-sentra produktif di empat provinsi, yakni Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.
Dengan demikian, Asnawi memperkirakan hewan kurban akan mengalaki kenaikan di kisaran 33 persen untuk sapi.
Sebelumnya, Kementerian Pertanian mencatat wabah PMK telah menyebar ke 16 provinsi di Indonesia.
Per 22 Mei 2022, diketahui 2.723 ekor terjangkit virus dari total populasi 5,45 juta hewan ternak di wilayah tersebut.
Selain itu, dikutip dari infopanganjakarta.go.ig harga daging sapi mengalami kenaikan, yakni di kisaran Rp 145 - 150 ribu dari harga sebelumnya Rp 100 ribu per kilogram. (mcr28/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Atasi Wabah PMK, Irjen Nico Afinta: Saya Harap Benar-Benar Dicek
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Wenti Ayu Apsari