jpnn.com, NGANJUK - Pemprov Jawa Timur beserta TNI, Polri, Basarnas, dan seluruh pihak terus berfokus mengevakuasi lima korban bencana longsor di perbukitan Dusun Dlopo, Kabupaten Nganjuk.
Hal itu ditegaskan Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf saat meninjau Posko Bencana Desa Ngetos.
BACA JUGA: Pengungsi Longsor Ponorogo Dapat Jaminan Hidup
Gus Ipul -sapaan akrab Saifullah Yusuf- menyatakan, proses evakuasi diawali dengan memasukkan alat berat ke lokasi bencana.
Hal tersebut memerlukan kesabaran karena medan lokasi itu sangat sulit.
BACA JUGA: Masih Pencarian Korban Longsor di Nganjuk
''Evakuasi tersebut dipimpin langsung oleh Komandan Kodim 0810 Nganjuk Letkol Arh Sri Rusyono,'' katanya.
Karena sulitnya medan, target penyelesaian evakuasi belum ditentukan.
BACA JUGA: Mensos Santuni Ahli Waris Korban Tewas Longsor Nganjuk
Karena itu, dia meminta warga bersabar dan terus berdoa agar proses evakuasi berjalan lancar.
''Alat berat bisa turun saja sudah alhamdulillah. Mari kita dukung agar proses evakuasi sukses, lakukan apa yang diperintahkan komandan kodim,'' ujarnya.
Setelah evakuasi, langkah yang dilakukan adalah memutuskan daerah longsor tersebut masuk kategori zona merah atau tidak.
Keputusan itu penting karena kawasan tersebut akan steril dari permukiman penduduk ataupun lahan pertanian serta masih bisa digunakan untuk bertani atau tidak.
''Itu harus diputuskan bupati bersama Forpimda dan swasta. Apakah kawasan tersebut masuk zona merah atau tidak? Kemudian, masih ada peluang untuk digunakan bertani oleh warga atau tidak? Jika tidak, bagaimana solusi bagi warga yang mata pencahariannya dari bertani? Itu demi keamanan semuanya,'' katanya.
Menurut dia, terdapat sekitar 350 titik rawan longsor -baik kategori ringan, sedang, maupun berat- yang tersebar di seluruh kabupaten di Jawa Timur dengan rata-rata 15 titik rawan per kabupaten.
Di Jawa Timur sendiri terdapat 26 kabupaten yang rawan longsor.
Belajar dari peristiwa tersebut, Gus Ipul mengingatkan kesadaran masyarakat agar menjauh dan tidak masuk ke zona rawan longsor.
Sebenarnya, tempat longsor Ngetos sudah diketahui dengan baik oleh masyarakat sekitarnya. Tetapi, kepeduliannya perlu ditingkatkan.
Meski jauh dari permukiman dan longsor menutupi sungai, lokasi di Ngetos tetap dikhawatirkan terkena banjir bandang.
Karena itu, 70 kepala keluarga akan diungsikan ke tempat lebih aman.
Di lokasi saat ini juga didirikan dapur umum serta tenda darurat untuk memenuhi kebutuhan pengungsi. (*/c22/ano/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sedang Cari Korban, Tiba-Tiba Terjadi Longsor Susulan
Redaktur & Reporter : Natalia