Waspada! Ternyata Begini Karakter Subvarian Baru Omicron

Jumat, 10 Juni 2022 – 18:56 WIB
Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril menjelaskan tentang Omicron subvarian BA.4 dan BA.5 yang sudah terdeteksi di Indonesia. Ilustrasi laboraturium: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril menjelaskan tentang Omicron subvarian BA.4 dan BA.5 yang sudah terdeteksi di Indonesia.

Dia mengungkapkan sudah 6.903 sekuens subvarian BA.4 yang dilaporkan ke GISAID dari 58 negara.

BACA JUGA: Dukung Program Layanan Kesehatan Primer, Tito Sampaikan Pesan Ini untuk Kepala Daerah

"Lima negara dengan laporan sekuensing BA.4 terbanyak ialah Afrika Selatan, Amerika Serikat, Inggris, Denmark, dan Israel," kata Syahril dalam konferensi pers, Jumat (10/6).

Saat ini, kasus BA. 4 di Indonesia terjadi pada seorang pria warga negara Indonesia (WNI) yang berusia 27 tahun.

BACA JUGA: Begini Kronologi Terdeteksinya Pasien Subvarian Baru Omicron

Syahril menjelaskan untuk subvarian BA.5, sudah dilakukan pemeriksaan pada 8.687 sekuens yang dilaporkan ke GISAID dari 63 negara.

Adapun lima negara dengan laporan sekuensing BA.5 terbanyak ialah Amerika Serikat, Portugal, Jerman, Inggris, dan Afrika Selatan.

BACA JUGA: Kemenkes Sampaikan Kabar Buruk soal Kasus Covid-19

Kementerian Kesehatan mencatat adanya tiga kasus subvarian BA.5 yang terdeteksi pada warga negara asing (WNA) yang datang ke Bali.

"Dilaporkan bahwa transmisi BA.4 maupun BA.5 memiliki kemungkinan menyebar lebih cepat dibanding Omicron sebelumnya, BA.1 dan BA.2," ungkap Syahril.

Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso itu menjelaskan tentang potensi tingkat keparahan yang disebabkan oleh subvarian BA.4 dan BA.5 ini.

"Tidak ada indikasi menyebabkan kesakitan yang lebih parah dibandingkan varian Omicron lainnya," lanjut dia.

Kemudian, dua subvarian tersebut juga diduga memiliki penurunan terhadap kemampuan terapi antibodi monoklonal.

Selain itu, subvarian BA.4 dan BA.5 memiliki kemampuan immune escape atau menghindar imunitas seseorang.

"Ini memiliki kemungkinan dia bisa menghindar, lolos dari perlindungan kekebalan yang sudah ada pada seseorang melalui vaksinasi atau kekebalan alaminya," tandas Syahril. (mcr9/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kabar Baik, Seluruh Wilayah di Jatim Sudah Masuk PPKM Level 1, Khofifah Bilang Begini


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Dea Hardianingsih

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler