jpnn.com, TIMIKA - Banjir bandang dan longsor yang menerjang Tembagapura, Timika pada Selasa malam (15/8) mengakibatkan sejumlah kerusakan jalan, jembatan, jalur air.
Tak hanya itu sebagian besar pembangkit yang memasok listrik ke Tembagapura dan Hidden Valley.
BACA JUGA: Freeport Pecat 4 Ribu Karyawan
Kendati mendapatkan ''kado pahit'' Agustusan tersebut, aktivitas pertambangan PT Freeport Indonesia tetap berjalan.
''Pabrik pengolahan/mill terus berjalan untuk saat ini. Sebab, Ridge Camp dan area di atasnya tidak terkena dampak banjir,'' ujar Vice Presiden Corpcomm PTFI Riza Pratama yang dimintai konfirmasi kemarin.
BACA JUGA: Freeport Hanya Mau Lepas 30 Persen Saham
Namun, karena jalur konsentrat terkena imbas longsor, pengolahan hanya dapat beroperasi sampai tangki penyimpanan penuh atau jalur konsentrat itu diperbaiki.
''Kami juga mendampingi masyarakat lokal untuk mengatasi situasi di area tinggalnya serta memberikan bantuan jika diperlukan,'' tutup Riza.
BACA JUGA: Lepas Status Kontrak Karya, Freeport Tetap Punya Hak Istimewa
Di sisi lain, pada Rabu (16/8), kondisi di Distrik Tembagapura, khususnya di sekitar area Mile 66 hingga 68, mulai dilakukan pemulihan.
Pembersihan dilakukan sejak pagi oleh anggota Polri, TNI, dan internal PT Freeport Indonesia (PTFI) melalui tim Emergency Response Group (ERG) serta warga Tembagapura.
''Situasi mulai membaik. Kami berharap tidak hujan lagi. Untuk sementara waktu, kami dari Polres Mimika maupun TNI mulai melakukan pemulihan dan membantu karyawan-karyawan untuk melakukan pembersihan maupun evakuasi barang-barang. Hal itu kami lakukan sejak tadi malam (Selasa malam, Red),'' ujar Kapolres Mimika AKBP Victor D. Mackbon.
Dia menambahkan, ruas jalan yang menghubungkan Timika dengan Distrik Tembagapura yang sempat terputus akibat longsor saat ini dalam proses pembersihan dengan menggunakan alat berat.
''Ruas jalan memang belum normal untuk dilalui. Tapi, mungkin kendaraan berukuran kecil yang diutamakan dulu. Terutama kendaraan yang membawa bahan bantuan ke atas (Tembagapura, Red),'' jelas Victor.
Selanjutnya, kata dia, lokasi yang terkena banjir maupun longsor yang dianggap cukup parah terdapat di mile 66 hingga mile 68.
Sementara itu, salah seorang karyawan PTFI yang diketahui bernama Edi Beanal, 28, warga Jalan Elang, Timika, yang sempat dilaporkan hilang saat terjadi banjir dan longsor di Tembagapura Rabu siang (16/8) sekitar pukul 10.30 WIT ditemukan dalam kondisi meninggal di sekitar mile 36, Distrik Kuala Kencana.
Korban terseret arus hingga ke wilayah Distrik Kuala Kencana.
Kasatreskrim Polres Mimika AKP Dionisius VDP Helan dalam rilisnya yang diterima Radar Timika (Jawa Pos Group) kemarin sore (16/8) menjelaskan, korban ditemukan sekelompok warga yang merupakan pendulang di sekitar mile 36.
Menurut Dion, korban Edi Beanal merupakan salah seorang karyawan yang menjadi korban banjir dan longsor di area Tembagapura.
''Jenazah merupakan korban kejadian longsor di mile 68 Distrik Tembagapura yang diperkirakan hanyut di sungai dan ditemukan di pulau mayat mile 36 area PTFI,'' paparnya. (tns/c22/ami/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nih Lihat, Dua Pilot Muda Papua Ikut Ramaikan Dunia Penerbangan
Redaktur & Reporter : Natalia