Wiranto Ajak Capres Kedepankan Kualitas

Rabu, 21 Januari 2009 – 17:46 WIB
Gorontalo- Ketua DPP Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Wiranto mengharapkan kompetisi antarkandidat di pilpres 2009 lebih didasarkan pada persaingan kualitas dan bukan sekedar mengejar kekuasaanIa berpendapat para tokoh yang maju sebagai capres itu seyogianya berorientasi pada kewajiban membawa  solusi berbagai persoalan rumit bangsa

BACA JUGA: Iklan Politik Habiskan Rp 2,2 Triliun

"Jadi pencalonan  sebagai calon presiden itu seharusnya bukan berangkat dari hanya ingin menjadi sesuatu atau nafsu-nafsu mendapatkan kekuasaan saja," kata Wiranto kepada wartawan di Gorontalo, Rabu (21/1).

Dalam kompetisi pilpres yang mengedepankan persaingan kualitas,lanjut Wiranto, maka yang mencuat kepermukaan adalah bagaimana rekam jejak kandidat, pengalaman pada level nasional atau pengalaman menghadapi berbagai persoalan pelik bangsa."Dari sanalah maka tokoh itu akan memiliki modal yang dapat ditawarkan kepada masyarakat," ujarnya
Namun jika modal para kandidat capres hanya ingin berkuasa atau mendapatkan kesempatan, maka kualitas tidak akan pernah dipedulikan."Itu hanya sekedar pragmatis mengejar kekuasaan saja

BACA JUGA: Parpol Dilarang Libatkan Anak-anak Berkampanye

Karenanya jika mereka terpilih, maka modal menjadi solusi persoalan bangsa tidak cukup kuat," katanya lagi.

Lebih lanjut Wiranto mengimbau bangsa Indonesia untuk berpikir jernih dengan hati nuraninya bahwa kebutuhan bangsa sekarang ini adalah mendapatkan pemimpin yang tepat dalam kondisi sekarang ini.Soal pemimpin yang tepat itu, menurut dia, kriterianya cukup banyak seperti paham berbagai masalah internasional sekaligus solusinya atau sudah diakui pengalamannya sebagai eksekutor yang baik dan berani.

"Hal-hal seperti inilah yang seyogianya dijadikan acuan dalam pemilihan pemimpin nasional
Bukan yang mencuat itu banyaknya gambar atau iklan diri kandidat atau banyak uangnya," ujarnya

BACA JUGA: Paska Putusan MK, Bawaslu Panen Laporan

Mengenai saling penjajakan diantara kandidat capres yang mulai marak saat ini, Wiranto mengatakan, sah-sah saja itu semua dilakukan dan tentunya pula setiap capres berupaya menampilkan keberhasilan didukung massa atau elemen masyarakat.Dia memperkirakan fenomena dukung mendukung akan terus terjadi sampai pemilu yang akan datang karena hal tersebut juga bagian dari strategi politik.

Wiranto, mengakui sikap kepemimpinan yang dimilikinya, merupakan hasil didikan dan tempaan selama dirinya berada di Gorontalo, saat menjabat sebagai komandan peleton 20 tahun yang lalu.Hal itu diungkapkannya dalam sebuah acara bertajuk "Dialog dan sambung rasa Wiranto, capres RI ketujuh, dengan tokoh masyarakat se provinsi Gorontalo", kata dia."Bakat kepemimpinan saya ditempa dan dibentuk oleh Gorontalo, saat saya menjadi komandan peleton pada kompi 713, di sebuah pelosok bernama Totulo, pada waktu itu saya yang masih belia, harus memimpin tentara yang rata-rata sudah punya pengalaman perang di berbagai daerah," kata dia mengenang peristiwa yang terjadi pada 1989 itu.Dia mengatakan, pada masa-masa itu, terjadi pertemuan budaya Jawa yang dimilikinya, dengan budaya setempat, sehingga melahirkan kepribadian baru yang turut mempengaruhi sikap kepemimpinannya kelak.

"Untuk itu, yang pertama kali terpikir dalam benak saya, sesudah mendeklarasikan diri sebagai calon Presiden RI ketujuh, yakni mengunjungi Gorontalo, untuk memberitahukan ada bagian dari daerah ini yang kini siap untuk menjadi pemimpin Indonesia masa depan," kata mantan Menhankam Pangab tersebut.Namun demikian, dirinya mengklaim kedatangannya di Gorontalo itu bukan dalam rangka berkampanye, namun lebih tepat dikatakan sebagai momentum silaturahmi dengan para tokoh masyarakat setempat.(aj/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... JK Ingatkan Tidak Berkampanye di Masjid


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler