JAKARTA - Sikap mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Nazaruddin yang lebih memilih bungkam demi keselamatan anak dan istrinya disayangkan oleh sejumlah pihakNazar pun diminta tidak perlu takut untuk mengungkap dalang di balik skandal korupsinya itu.
“Jangan takut
BACA JUGA: KPK Sisir Isi Flashdisk dan Blackberry Nazaruddin
Baik Nazaruddin maupun Gayus Tambunan, kalau berani apa adanya menyuarakan kebenaran, itu dilindungi hukumMenurut Wiranto, jika semua pihak berani jujur dalam mengungkap kasus Nazaruddin maka berbagai spekulasi akan terjawab dengan sendirinya. “Jujur saja
BACA JUGA: Mantan Panitera Ditetapkan Tersangka Surat Palsu MK
Nanti spekulasi dia ditekan atau dicuci otak, itu akan hilang dengan sendirinya,” ucapnya.Bagaimana jika ada kader Hanura yang terseret pula kasus Nazaruddin? “Ini kan menyangkut kebenaran
Mengingat perilaku Nazaruddin yang diduga memanfaatkan jabatannya sebagai bendahara umum dalam meraih proyek pemerintah yang akhirnya berujung pada tindakan korupsi, Wiranto menekankan kepada kadernya agar tidak menerapkan pola perilaku seperti Nazaruddin itu.
“Saya tekankan untuk menjadi kader partai harus lurus-lurus saja, nggak usah bohong
BACA JUGA: Beredar Surat Palsu Instruksikan THR PNS
Hidup malah tenang dan jadi bukti masih ada hati nuraniJanganlah macam-macam,” tegasnya.Lebih lanjut, Wiranto mengatakan saat ini kejujuran memang jadi barang langka di negeri ini“Kalau semua jujur, nggak perlu ada KPKKarena kalau jujur semua kan KPK nggak ada kerjaannya,” pungkasnya.
Di tempat berbeda, Sekretaris Jenderal Asosiasi Advokat Indonesia, Jhonson Panjaitan, menyatakan sikap bungkamnya Nazaruddin mengindikasikan bahwa telah terjadi deal bahwa tidak akan terjadi pengembangan kasus lain di luar kasus pembangunan wisma atlet“Nggak akan dikembangin ke kasus lain,” ujarnya.
Jhonson menduga sikap lembek Nazaruddin berbeda dengan ketika masih dalam pelarian, dikarenakan ia khawatir dengan keselamatan istrinya, Neneng Sriwahyuni“Nazaruddin tampak stres karena istrinya tersandera oleh mafia ini,” kata Jhonson
Hal ini juga diperkuat dengan keluhan Nazaruddin saat tiba di KPKSecara singkat, Nazaruddin meminta agar anak dan istrinya tidak digangguOleh karena itu, Jhonson menyarankan publik agar tidak terlalu berharap bahwa akan banyak kasus lain yang terungkap dengan tertangkapnya Nazaruddin.
Selain faktor Nazaruddin, Jhonson juga melihat ketidakberesan di tubuh KPK menjadi salah satu alasan kenapa kasus lain tak akan terbongkarSejumlah pimpinan serta pegawai KPK diduga ikut terseret dalam kasus iniDi antaranya, Chandra M Hamzah, Muhammad Jasin, Haryono Umar, Ade Raharja, Bambang Praptono Sanu, Ronny Samtana dan Johan Budi Sapto Pribowo
Ketujuh orang tersebut dianggap telah melanggar Pasal 36 point 1, Pasal 37 dan Pasal 65, 66, 67 UU KPK No: 30 Tahun 2002.Oleh sebab itu, Komite Etik KPK diminta untuk kerja keras mempercepat hasil pemeriksaannya. “KPK yang meriksa sekarang adalah KPK yang bermasalahKomite Etik harus cepat dalam selesaikan pemeriksaan,” tegasnya(dil)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Moratorium Penerimaan CPNS Resmi 1 September 2011
Redaktur : Tim Redaksi