BACA JUGA: Lagi, Polisi Tangkap Hercules
Meski begitu, Wiranto mengaku belum puas
''Inti somasi saya bukan soal penumpang gelap pada konvensi Partai Golkar (PG)
BACA JUGA: Jenazah Amrozi Transit, Hotel di Semarang Diancam Bom
Tetapi, titik beratnya pada pernyataan JK (Kalla) di Rapim PG bahwa Wiranto setelah kalah pilpres, tanpa permisi, keluar dari Golkar membuat partai sendiriPadahal, lanjut ketua umum Partai Hanura itu, dirinya mundur dari partai berlambang beringin dengan cara yang sangat santun
BACA JUGA: KBRI Standardisasi Gaji TKI di Singapura
''Saya bikin surat resmiMalah, saya sudah terima surat balasan yang ditandatangani JK sendiriKok sekarang malah dianggap tidak ada,'' tegas Wiranto.Wiranto menilai, Kalla sebagai Ketum Partai Golkar sudah bersikap tidak jujur dan tidak konsistenSebab, imbuh dia, Kalla telah membangun opini negatif seakan-akan dirinya tidak punya etika politik dan emosional pasca kekalahannya di Pilpres 2004.
''Inilah yang sebenarnya ingin saya somasiSudah kirim surat pengunduran diri baik-baik kok nggak diakui,'' katanya.
Lantas, apa target somasi itu? ''Pak JK luruskan saja yang sebenarnya bagaimanaDengan begitu, semua paham yang diucapkan JK itu salahKalau itu dilakukan, saya akan memaafkan beliauUntuk apa dendam, saya hanya mencari kebenaran,'' jawabnya.
Wiranto berharap, para politikus lain juga lebih berhati-hati dalam membuat pernyataan''Apalagi bagi pejabat yang tengah mengelola negara,'' katanyaSebelumnya, tim hukum Wiranto berharap agar Kalla mengklarifikasi ucapannya sebelum batas waktu delapan hari terhitung sejak Kamis lalu (6/11) terlampaui
Terkait permohonan mundur Wiranto, Ketua DPP Partai Golkar Theo LSambuaga mengatakan bahwa prosesnya sudah sesuai dengan fatsun politikDihubungi tadi malam (9/11), anggota Komisi I DPR itu menjelaskan, permohonan pengunduran diri disampaikan Wiranto dua tahun lalu, 2006.
''Waktu itu Pak Wiranto mau mendirikan parpol baru,'' kata TheoNamun, dia mengatakan tidak tahu apakah pengunduran diri tersebut melalui surat resmi atau hanya secara lisan''Tapi, yang pasti, semua sesuai fatsun,'' tambahnya
Theo juga menjelaskan bahwa yang dimaksud Kalla dengan ''penumpang gelap'' bukan WirantoMenurut dia, pada konvensi Golkar 2004, ada beberapa peserta yang ternyata caleg dari partai lain''Dan, Pak JK (Kalla) tahu soal ituMakanya, beliau bilang penumpang gelap,'' jelasnya.
Wiranto, lanjut Theo, adalah kader senior Partai GolkarPada saat menjabat panglima ABRI, Wiranto menjadi kader senior dari golongan A (ABRI)Kemudian, setelah pensiun, Wiranto menjabat salah satu kedua Dewan Penasihat Partai Golkar''Jadi, kalau disebut penumpang gelap, ya tidak mungkin beliau maksudnya,'' tegasnya(cak/pri)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Detik-Detik Akhir Eksekusi Mati Trio Bom Bali
Redaktur : Tim Redaksi