Seperti diketahui, kasus Wisma Atlet berawal dari tertangkapnya Rosa dan El Idris saat melakukan upaya dugaan penyuapan Sesmenpora
BACA JUGA: Marzuki Tak Percaya KPK Lagi
"Kami melihat ada suatu hal, yang mana permasalahan yang ada sekarang tidak lepas dari mafia anggaran di DPRBACA JUGA: Setelah Dimaafkan, Koruptor Dihukum Mati Saja!
Ada upaya transaksional ambil jatah masing-masingSehubungan dengan itu, kata Mustaqim, makanya APPI mendesak agar DPR lebih intens dalam mengawal anggaran
BACA JUGA: Tolak MKH Dari DPR, UU MK Diuji Materi
"Salah satunya, bisa (dengan) membentuk Panja Mafia Anggaran," tegasnya.Mustaqim juga mengaku melihat ada upaya untuk melokalisir permasalahan ini pada level Nazaruddin saja"Ada upaya sistematis, agar kasus ini dihentikan sampai Nazaruddin saja," katanya.
Sebenarnya, kata dia, upaya pembunuhan karakter Nazaruddin, dimulai pada Mahkamah Konstitusi (MK) yang menyatakan ada upaya Nazaruddin menyuap Sekjen MK"Upaya MK itu jadinya dipakai untuk memukul Nazaruddin mundur dari posisi Bendahara Umum (Partai Demokrat) saja," katanya.
Akhirnya, masih menurut Mustaqim, ketika terungkapnya kasus Wisma Atlet, Nazaruddin membongkar semua siapa yang terlibatItu karena Nazaruddin tidak mau dikorbankan sendirian.
Ia lebih jauh mengatakan, tiga tersangka yang sudah ditahan itu tentunya punya keterkaitan dengan atasan masing-masingMisalnya Rosa, terkait dengan atasannya Nazaruddin, Idris terkait dengan Direktur Utama DGI, dan Wafid terkait dengan Andi Malarangeng selaku Menpora"Kalau membongkar Wisma Atlet, tidak bisa dilokalisir hanya kepada tiga tersangka iniJuga, kenapa proyek besar harus pihak swasta yang mengerjakan? Harusnya BUMN yang sudah punya kapabilitas baik," jelasnya.
Mustaqim sendiri antara lain memandang bahwa yakin Wafid tidak bekerja sendirian"Harus dibongkar, bagaimana upaya keterlibatan dari Andi Malarangeng," ungkapnya(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sebar Virus Bursa Kerja
Redaktur : Tim Redaksi