jpnn.com - SURABAYA – Penetrasi ponsel 4G di Jawa Timur mencapai 50 persen dari total penjualan ponsel. Angka itu masih lebih rendah jika dibandingkan dengan target penjualan handset 4G sebesar 80 persen.
Vice President XL East Region Desy Sari Dewi mengungkapkan, saat ini operator seluler menghadapi masih enggannya pelanggan mengganti ponsel. ’’Penetrasi ponsel 4G sama dengan 3G. Dibutuhkan waktu. Karena itu, kami mengejar pelanggan 4G dengan bundling maupun meluncurkan produk mifi sebagai siasat,’’ jelasnya kemarin (10/10).
BACA JUGA: Pemerintah Harus Segera Rumuskan Formula Harga Gas
Produk mifi atau disebut MBB (mobile broadband) pun diharapkan XL mampu menambah pelanggan 4G sebanyak 200 ribu di east region sampai akhir tahun. ’’Kami juga bekerja sama dengan Apollo untuk penjualan MBB secara ritel maupun menyasar segmen korporasi,’’ terang Desy.
Mifi selama ini menjadi salah satu andalan operator untuk mengejar pelanggan 4G lantaran harganya lebih terjangkau ketimbang ponsel.
BACA JUGA: Gandeng Rekind, Pertamina Garap Kilang Balongan
Sementara itu, pemilik Apollo Irwan Harianto menyebutkan bahwa penjualan ponsel 4G mampu berkontribusi 50 persen dari total penjualan ponsel di tempatnya. Penjualan terbesar ponsel pun masih berasal dari Samsung 50–55 persen, lalu Oppo 20–30 persen, serta Advan dan LG sekarang bersaing di angka 10–15 persen.
Supervisor PT LG Electronics Indonesia Area Jawa Timur Eva Dyah Ayuning menyatakan, saat ini mayoritas produk terbaru LG telah menggunakan teknologi 4G. Penjualan LG mampu tumbuh 30 persen di Jawa Timur.
BACA JUGA: Jatim Siapkan BUMD Penggemukan Sapi
Dia menambahkan, saat ini penjualan tertinggi LG di Jatim berasal dari K10 sebesar 50 persen. Setelah itu, disusul Stylish 2 sebesar 20 persen. Sayangnya, teknologi data yang disematkan K10 masih mengusung jaringan 3G. ’’Kami berharap untuk LG X Power (produk terbaru LG, Red) ini nanti bisa menggantikan posisi K10. Sebab, ke depan K10 bisa jadi tidak dijual lagi,’’ terangnya.
Penjualan LG pun dapat tumbuh sampai 100 persen dengan adanya program trade-in. Di Apollo, kontribusi penjualan ponsel LG sebelumnya hanya 5–10 persen. Setelah Lebaran, penjualan ponsel sempat turun sekitar 20 persen. Berbagai program dilakukan untuk memulihkan penjualan ponsel di Jawa Timur. (vir/c14/sof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pertumbuhan Saham 15 Persen Paling Realistis
Redaktur : Tim Redaksi