JAKARTA - Salah satu tokoh Yahudi di Indonesia adalah Benjamin KetangDia adalah direktur eksekutif Indonesia-Israel Public Affairs Committee (IIPAC)
BACA JUGA: Syamsul: Saya Masih Terhormat, Belum Dipecat
Berbeda dengan Rabbi Yaakov Baruch yang fokus pada ibadah, Benjamin lebih fokus ke bisnis"Ini seperti lembaga lobi
BACA JUGA: Yahudi di Indonesia Ingin jadi Agama Resmi
Kami murni di bisnisBACA JUGA: Periksa Ketua RT, Polisi Urung Cecar Haposan
IIPAC adalah lembaga yang didirikan pada 2002Lembaga tersebut berkantor di Jember, Jawa TimurKomite itu bertujuan menggalang kerja sama antara pemerintah Israel dan IndonesiaSelain itu, menghubungkan Indonesia dengan investor Yahudi meski bukan dari negara Israel.Benjamin mengatakan, meski Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, kerja sama tetap bisa dilakukanMemang, kerja sama tersebut bukan G to G alias antar pemerintahTetapi, antara investor dan pengusaha atau pemerintah daerah setempat.
IIPAC, lanjut Benjamin, merancang program-program yang langsung bersentuhan dengan rakyatDi antaranya, pemberdayaan petani, nelayan, dan bidang perkebunan"Ini bukan menyebarkan agama Yahudi atau politik YahudiIni semata untuk bisnis," tuturnya.
Selama ini, kata Benjamin, petani dan nelayan tidak pernah sejahteraSetiap kali masa panen tiba, harganya jatuhAkibatnya, mereka sering merugi"Ini kan persoalan modalKami coba menghubungkan kebutuhan rakyat dengan pemodal Yahudi," ungkapnya.
Lelaki yang menghabiskan dua tahun belajar S-2 peradaban Yahudi di Universitas Hebrew, Jerusalem, Israel, itu optimistis program tersebut bisa suksesSebab, manfaat program langsung dirasakan masyarakatApalagi dia mengklaim telah mendapat dukungan dari stakeholderLembaga itu juga merupakan organisasi resmi yang sudah mengantongi akta notaris.
Benjamin menambahkan, investasi bangsa Yahudi di Indonesia bukan barang baruSebelumnya, perusahaan Yahudi menanamkan duitnya pada perusahaan pertambangan di IndonesiaTermasuk di PT Bakrie and Brothers, perusahaan milik taipan Indonesia Aburizal Bakrie.
Lelaki 38 tahun itu mengatakan, investasi di Indonesia masih cukup sulit bagi bangsa YahudiAlasannya, Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan IsraelPadahal, banyak pengusaha Israel yang ingin berinvestasiDengan membuka hubungan diplomatik, dia yakin akan ada banyak keuntungan bagi IndonesiaMulai posisi politik Indonesia di antara negara-negara dunia hingga akses terhadap beasiswa pendidikan di Israel.
"Posisi Indonesia dengan Israel selalu sulitWarga Indonesia tidak bisa tinggal lama di IsraelBahkan, belajar di sana saja susahProsedur berbelitKalau punya hubungan diplomatik, Indonesia akan dianggap kawanNegara seperti Amerika tidak akan berani intervensi," katanya(aga/c7/kum)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengatur Skor Kompetisi Bakal Dijerat Pasal Korupsi
Redaktur : Tim Redaksi