jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua Setara Institute Bonar Tigor Naipospos yakin tak satupun pasangan calon Pilkada DKI 2017 bakal menggunakan isu SARA.
Alasannya, pengusung utama ketiga pasangan calon itu adalah partai nasionalis.
BACA JUGA: DMI: Masjid Bukan Tempat Dukung-mendukung atau Tolak-menolak
"Tiga kandidat itu didukung partai-partai nasionalis. Pasangan Anies-Sandi didukung Gerindra, Agus-Sylvi dengan Demokratnya, dan Ahok-Djarot diusung PDIP dan Golkar," ujar Bonar dalam diskusi bertajuk 'Jakarta, Etalase Demokrasi Tanpa SARA (?)' di Kantor LIPI, Jalan Gatot Soebroto, Jakarta Selatan, Kamis (27/10).
Bonar juga menjelaskan, bahwa ketiga paslon di Pilkada DKI bukanlah orang-orang yang berasal dari kelompok garis keras atau hardliner suatu agama.
BACA JUGA: Duh! Ada Tiga Pasangan Calon, Warga Cuma Kenal Petahana
Malah sebaliknya, para calon berasal dari kalangan kelas menengah yang terpelajar.
Karenanya, menurut dia, kemunculan isu SARA di Pilgub DKI 2017 hampir bisa dipastikan bukan dari para calon.
BACA JUGA: Soal yang Satu Ini, Anak Tak Wajib Nurut Orang Tua
Justru, Bonar mencurigai ada kelompok lain yang memainkan isu SARA sehingga suasana di ibu kota belakangan ini kian memanas.
"Kita harus bisa curiga lagi ini siapa yang mengusung isu ini. siapa yang bermain? Ini kan (yang bermain) kelompok yang itu-itu saja," tuturnya.
Dia mencurigai bahwa ada kelompok tertentu yang sengaja memanfaatkan momen Pilgub DKI Jakarta ini untuk mencari popularitas.
Pasalnya, pemberitaan media terkait Pilkada DKI begitu masif.
"Pilkada DKI kan dapat sorotan media yang luar biasa. Nah, karena itu, kelompok ini bermain di Jakarta. Sebenarnya mereka nggak peduli siapa yang menang, karena siapapun yang menang nggak akan mendukung agenda mereka," tandasnya. (rmol/dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Demokrat: Berikan Kami Satu Pemuda Untuk Guncang Ibu Kota
Redaktur : Tim Redaksi