Yakinlah, Dua Program Ini Dapat Ciptakan Desa Mandiri

Selasa, 18 Oktober 2016 – 21:03 WIB
Menteri Desa Eko Sandjojo. Foto: dokumen JPNN

jpnn.com - LAMPUNG - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (DPDTT) Eko Sandjojo mengatakan, desa memiliki potensi menjadi desa mandiri. Namun tentunya, hal tersebut tidak terlepas dari dukungan gubernur, bupati dan camat. 

"Di antaranya, desa harus memiliki fokus. Misalnya dengan menerapkan program satu desa, satu produk (one village one product). Saya kira ini bisa menciptakan skala produksi. Sehingga sarana pascapanen bisa masuk," ujar Eko pada pada Seminar Nasional Kedaulatan Pangan di Aula Fakultas Pertanian Universitas Lampung, Selasa (18/10). 

BACA JUGA: Golkar Rela Tommy Soeharto Hengkang ke Partai Berkarya

Selain program one village one product, Eko juga meyakini keberadaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) juga dapat mempercepat terwujudnya desa mandiri. Karena dengan demikian, pemasaran produk-produk desa dapat lebih ditingkatkan. 

"BUMDes yang ditangani BUMN geraknya cepat. Rencana ke depan akan membentuk Holding BUMDes dengan BUMN,” ujar Eko. 

BACA JUGA: Organda Dukung Pak Jokowi Berantas Pungli

Sementara itu di tempat yang sama, Gubernur Lampung Ridho Ricardo mengungkapkan, 97 desa di 14 kabupaten di Lampung merupakan desa pangan. Sehingga tidak heran, produksi padi lampung merupakan terbesar kedua di Sumatera. Dengan produksi mencapai 3,322 juta ton.tahun.

Selain itu, produksi jagung Lampung juga tercatat mencapai 1,9 juta ton/ tahun. Itu masih ditambah Lampung juga kaya akan produk hasil perkebunan, yakni kopi robusta dan lada hitam.

BACA JUGA: Kasus Hukum Munir Diklaim Sudah Selesai

"Saat ini kami memperkuat infrastruktur pertanian dengan perbaikan irigasi-irigasi yang ada dengan bantuan ratusan pompa air. Kami juga buat embung, selain itu mencoba untuk keluar dari sistem pupuk nasional. Karena ketahanan pangan erat kaitannya dengan ketersediaan air,” ujar Ridho.(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Minta MenPAN-RB Rajin Melakukan Pengintaian


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler