jpnn.com, BANTEN - Yayasan KEHATI mendukung total Program Menghadap Laut yang digagas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Dukungan itu diwujudkan dengan melakukan aksi bersih-bersih pantai di Pulau Sangiang, Banten, Minggu (18/8).
BACA JUGA: KKP Gagalkan Penyelundupan Benih Lobster Rp13,8 Miliar
Pengurus KEHATI dan masyarakat sekitar bahu-membahu membersihkan pantai dan terumbu karang dari tumpukan sampah plastik.
BACA JUGA: Yayasan KEHATI Dorong Pemprov DKI Lestarikan Hutan Lindung Muara Angke
BACA JUGA: Begini Cara Band Kotak Ajak Fan Kurangi Sampah Plastik
Aksi bersih-bersih itu juga disisipi dengan upacara untuk memperingati HUT ke-74 Indonesia yang jatuh pada Sabtu (17/8).
Direktur Eksekutif Yayasan KEHATI Riki Frindos berharap kegiatan bersih-bersih itu dapat menginspirasi masyarakat lokal dan masyarakat Indonesia, terutama generasi muda untuk mencintai laut Indonesia.
BACA JUGA: KKP Gencar Sosialisasikan Alat Tangkap Nelayan yang Merusak Dilarang Digunakan
“Sangat disayangkan jika keindahan laut Pulau Sangiang dirusak oleh banyaknya sampah plastik,” ujar Riki.
Dia menilai Pulau Sangiang yang memiliki luas 700 hektare merupakan kawasan yang indah.
Sejak 1993, pulau itu berstatus taman wisata alam. Keindahan alam Pulau Sangiang membuat banyak wisatawan lokal berkunjung untuk snorkeling maupun diving.
Pulau Sangiang juga memiliki biota laut yang khas. Salah satunya ialah ikan badut.
Pulau itu pun dinobatkan sebagai salah satu dari 7 Keajaiban Banten (Seven Wonders of Banten)
Riki menambahkan, kegiatan itu bertujuan untuk mengedukasi masyarakat untuk mengenal kekayaan laut Indonesia.
Dia menilai perilaku merusak lingkungan oleh masyarakat juga banyak disebabkan oleh ketidaktahuan terhadap pentingnya menjaga kelestarian alam.
“Oleh karena itu, kami tidak akan pernah lelah untuk terus mengomunikasikan tentang program pelestarian keanekaragaman hayati kepada masyarakatt Indonesia,” jelas Riki.
KEHATI sendiri memiliki program yang fokus pada pegembangan masyarakat di daerah pesisir dan pulau-pulau kecil yang dinamakan Save Ocean and Small Islands (SOSIS).
Program ini bertujuan menyejahterakan masyarakat baik secara ekonomi maupun sosial, seraya melakukan pelestarian keanekaragaman hayati melalui skema ekowisata dan program adaptasi perubahan iklim.
Beberapa wiilayah yang tersentuh program SOSIS yaitu Pulau Maratua Kaltim, Pulau Harapan DKI Jakarta, Kepulauan Sangihe Sulut, dan Desa Pandansari Brebes Jawa Tengah. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lewat Cara ini KLHK dan Gojek Sepakat Untuk Kurangi Sampah Plastik
Redaktur & Reporter : Ragil