jpnn.com, WASHINGTON - YouTube akhirnya mengambil langkah tegas. Menyusul Google dan Twitter, platform konten video online itu akan menertibkan akun-akun yang menyebarkan paham fasisme atau supremasisme. YouTube bersiap memblokir saluran yang mempromosikan paham ekstrem.
''Hari ini (Rabu, Red) kami kembali membatasi ujaran kebencian. Kami melarang video yang menyatakan satu kelompok lebih baik dari yang lain atau membenarkan diskriminasi.'' Begitu bunyi pernyataan resmi YouTube sebagaimana dilansir Agence France-Presse Rabu lalu (5/6).
BACA JUGA: Data Medsos Jadi Syarat Masuk AS
Selain video propaganda ultrakanan, anak usaha Google tersebut akan menindak akun yang menyebarkan teori konspirasi terhadap tragedi kemanusiaan.
Itu merupakan buntut dari kritik santer para aktivis kemanusiaan. Mereka menganggap YouTube menampung tokoh sayap kanan yang terus menyangkal kebenaran tragedi Holocaust atau kekejian aksi pembunuhan di SD Sandy Hook.
BACA JUGA: Pengakuan Bu Guru Honorer Pendukung Prabowo â Sandi yang Sudah Ditahan
BACA JUGA: Dalam Waktu Dekat, YouTube Orisinal Bakal Hadir Secara Gratis
YouTube menegaskan tidak akan segan memblokir atau mencabut hak monetisasi akun yang melanggar. Jika sudah meresahkan, akun tersebut bisa diblokir selamanya. Semeresahkan apa? Aktif menyebarkan paham pro-Nazi, misalnya.
BACA JUGA: Perempuan Guru Honorer Pendukung Prabowo â Sandi Ditangkap
Tapi, YouTube juga tidak akan sembarangan. Selain laporan dari masyarakat, YouTube akan melibatkan para pakar dalam langkah-langkah yang mereka tempuh nanti. ''Kami tetap akan menyimpan video tersebut agar nanti bisa diakses oleh peneliti,'' lanjut YouTube.
Kebijakan itu memancing polemik. Direktur The Southern Poverty Law Center Heidi Beirich menyambut baik langkah tersebut. Menurut dia, video paham fanatik yang beredar di YouTube bisa menjadi alat bagi kelompok tertentu untuk mengorganisasi kekuatan global.
Di sisi lain, ada juga pihak-pihak yang mengeluhkan tindakan tersebut. Beberapa guru sejarah di Inggris mempertanyakan bagaimana sistem pemblokiran mereka. Pasalnya, video dokumentasi tentang Nazi dan Adolf Hitler milik mereka telah dihapus. Bahkan sebelum YouTube memublikasikan rencana untuk menertibkan akun-akun radikal. (bil/c17/hep)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sebar Ajakan People Power, Mantan Guru Langsung Dibekuk
Redaktur & Reporter : Adil