JAKARTA - Mantan Menteri Sekretaris Negara Yusril Ihza Mahendra terus mengkritisi pemerintahan Susilo Bambang YudhoyonoYusril bahkan mengingatkan bahwa pihak-pihak yang selama ini mengkritik pemerintah, bakal dicari-cari kesalahannya.
Berbicara pada acara Zikir Akbar Jamaah Manakib di Silang Monas, Minggu (27/2), Yusril menyatakan, jika dulu pemerintahan Soeharto memukul musuh politik dengan stigma PKI ataupun subversif, maka kini musuh politik pemerintah diberi stigma koruptor
BACA JUGA: Jangan Gunakan Kasus Pajak untuk Pencitraan
"Dulu jaman Pak Harto yang mengkritik dituduh subversif
Mantan Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) itu pun merasa menjadi korban stigma koruptor dengan dijadikan tersangka korupsi kasus Sistem Administrasi Badan Hukum (Sisminbakum)
BACA JUGA: Formappi: Masyarakat Tolak Unsur Parpol di KPU
Padahal, kata Yusril, tak sepeser pun dirinya memperkaya diri dari proyek SisminbakumBACA JUGA: KY Awasi Mekanisme Penggantian Arsyad
Ada juga kepala daerah seperti Wali Kota Bekasi Mochtar Mohammad," tandas Yusril.Di hadapan ribuan Jamaah Manakib pimpinan KH Junaedi al- Baghdadi itu, Yusril membandingkan sistem pemerintahan di Indonesia dengan di negara-negara Timur Tengah yang kini bergolakPakar hukum tata negara itu menganggap sistem pemerintahan di Indonesia jauh lebih baik karena ada pembatasan masa jabatan bagi kepala negara.
Meski demikian, katanya, sistem yang baik juga harus diisi oleh pemimpin yang baik pula"Jadi memimpinnya yang bener, jangan mencari-cari kesalahan orang lain," tandas guru besar Ilmu Hukum Tata Negara itu
Karenanya dalam acara Zikir Akbar itu Yusril juga berharap doa yang dipanjatkan bisa memberi kekuatan dan semangat untuk tokoh-tokoh yang selama ini konsisten menyuarakan kebenaran
Pada kesempatan sama, Ketua Jamaah Manaqib Junaedi al-Baghdadi mengingatkan, kekuasaan adalah amanahMenurutnya, Indonesia bukan milik segelintir elit saja"Negeri ini adalah milik seluruh rakyat Indonesia," tegasnya.
Junaedi pun menegaskan, semua rakyat Indonesia baik dari kelompok minoritas ataupun mayoritas tetap berhak untuk berkiprah demi kemajuan bangsa dan negara"Karena itu jangan ada satu kelompok yang merasa memiliki atau merasa sebagai pemegang saham mayoritas," ucapnya.
Menariknya, Junaedi tak hanya memimpin zikirDalam zikir akbar yang juga dihadiri jamaah manakib dari Malaysia itu, Junaedi juga mengajak Jamaah Manaqib menyanyikan lagu Garuda Pancasila(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penderita Kusta Turun 81 Persen
Redaktur : Tim Redaksi