Yusril Sarankan Jokowi Ajak Ketum Parpol Bicara Hati ke Hati

Agar Kisruh di DPR Segera Tuntas

Jumat, 31 Oktober 2014 – 20:34 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Mantan Menteri Hukum dan Perundang-undangan, Yusril Ihza Mahendra mengharapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertindak proaktif untuk mengatasi kisruh di DPR RI karena terbelah oleh persaingan antara kubu Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH). Yusril beralasan, munculnya DPR tandingan tidak hanya menggangu kinerja parlemen, tetapi juga berdampak pada penyelenggaraan negara.

Menurut Yusril, Presiden Joko Widodo punya gezag atau kewibawaan untuk mengumpulkan para ketua umum partai politik. Harapannya, dari pertemuan yang diinisiasi presiden itu maka kisruh di DPR yang berdampat luas itu bisa segera diakhiri.

BACA JUGA: Rela Jahit Mulut di Depan KPK untuk Menuntut Perkembangan Kasus Bupati

“Saya sarankan agar Presiden Jokowi turun tangan menggunakan kewibawaannya untuk membantu mengatasi krisis di DPR. Caranya, presiden mengundang ketua-ketua partai yang fraksinya berseberangan di DPR dan mengajak untuk mencari jalan keluar dari krisis,” kata Yusril melalui pesan BlackBerry ke JPNN, Jumat (31/10).

Lebih lanjut Yusril mengatakan, Jokowi bisa menggunakan pengaruh dan kewibawaannya untuk mengundang Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Aburizal Bakrie, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto,  Ketua Umum Partai Susilo Bambang Yudhoyono SBY dan ketua umum partai lainnya. “Untuk bicara hari hati ke hati. Kalau semua ketua partai ini sudah bicara, berembuk dan menyepakati jalan keluarnya, mereka wajib menkomunikasikannya dengan anak buahnya di DPR,” cetus Yusril.

BACA JUGA: Berharap Tidak Ada Moratorium Pemekaran

Guru besar ilmu tata negara itupun meyakini bahwa ketika persoalan bisa dituntaskan pada level ketua umum parpol, maka kisruh pembagian jatah pimpinan komisi dan alat kelengkapan dewan di DPR dapat diatasi dengan kompromi. “Kalau para ketua sudah kompromi, saya yakin anak buah di DPR dapat dikendalikan dan ditenteramkan, sehingga krisis di DPR dapat diakhiri,” tegasnya.

Lantas mengapa harus Jokowi yang turun tangan? “Tidak ada yang punya kewibawaan yang lebih besar untuk mengundang para ketua partai itu kecuali seorang presiden. Ini ujian besar bagi Jokowi, bahwa presiden bukan sekedar kepala eksekutif, tetapi di mata rakyat adalah bapak bangsa,” tandas Yusril.(ara/jpnn)

BACA JUGA: Fahri Ingatkan Manuver KIH Bakal Hambat Jokowi Wujudkan Visi

BACA ARTIKEL LAINNYA... Priyo tak Ingin Golkar Turun Kelas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler