Lagi, Nilai UN Bahasa Indonesia Jeblok
Rabu, 01 Juni 2011 – 15:59 WIB
JAKARTA - Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) M Nuh mengungkapkan, dalam evaluasi hasil UN SMP/MTs, khususnya dari distribusi nilai akhir tiap mata pelajaran, diketahui bahwa nilai mata pelajaran Bahasa Indonesia paling rendah apabila dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya. Kondisi rendahnya nilai UN Bahasa Indonesia ini sama dengan hasil nilai UN untuk jenjang SMA. Disebutkan Nuh, hasil nilai UN SMP/MTs untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, rata-rata nilainya adalah 7,49, dengan nilai maksimum 9,90 dan minimum 0,80. Adapun untuk Bahasa Inggris, rata-rata nilainya 7,65, dengan maksimum 10,00 dan minimum 0,90. Adapun untuk Matematika, rata-ratanya 7,50, maksimum 10,00 dan minimum 0,80. Sedangkan mata pelajaran IPA, rata-ratanya 7,60, dengan maksimum 10,00 dan minimum 1,00. "Kalau dibuat (perbandingan), rata-rata Bahasa Indonesia termasuk paling rendah," ungkap Nuh dalam konferensi pers evaluasi hasil UN SMP/MTs di Gedung Kemdiknas, Jakarta, Rabu (1/6).
Dengan adanya kondisi tersebut, mantan Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya ini mengatakan jika pihaknya telah melakukan beberapa evaluasi, khusus mengenai hasil nilai UN Bahasa Indonesia yang rendah untuk jenjang SMP dan SMA. Evaluasi tersebut, lanjut Nuh, dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kemdiknas (Balitbang).
Kepala Balitbang Kemdiknas, Mansyur Ramly, pun membenarkan jika pihaknya telah mengundang kalangan perguruan tinggi dan asosiasi untuk memberikan masukan terhadap peningkatan kualitas soal. Dia menyebutkan, masukan diberikan oleh Program Studi Bahasa Indonesia Universitas Negeri Yogyakarta untuk pengembangan Bahasa Indonesia, serta dari ahli geografi Universitas Gadjah Mada. "Mereka menelaah soal-soal, kemudian memberikan masukan untuk peningkatan kualitas soal," ujarnya.
JAKARTA - Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) M Nuh mengungkapkan, dalam evaluasi hasil UN SMP/MTs, khususnya dari distribusi nilai akhir tiap
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News
JPNN VIDEO
-
Terima Obor Api Abadi Rakernas PDIP, Komarudin Watubun: Jangan Jadi Pengkhianat
-
Bobby Nasution Masuk Gerindra, Begini Reaksi Hasto PDIP
-
Tantangan IKAPI di Tengah Era Digitalisasi
-
Pameran Furnitur Digelar September, Targetkan Transaksi Rp8 Triliun
-
Plt Ketum PPP: MK Tidak Memeriksa Secara Komprehensif
BERITA LAINNYA
- Pendidikan
Fokus Bangun SDM Anak Asli Papua, Apolos Bagau Jalin MoU dengan Kampus IPB
Kamis, 23 Mei 2024 – 17:33 WIB - Pendidikan
Halimah Masuk TikTok Change Makers: Dari Kamar Mandi jadi Inspirasi Dunia
Kamis, 23 Mei 2024 – 15:41 WIB - Pendidikan
Paiton Energy Hadirkan PLTS Atap di SMKN 54 Jakarta, Ramah Lingkungan
Rabu, 22 Mei 2024 – 11:21 WIB - Pendidikan
Siapkan SDM Unggul di Bidang Energi, ITPLN Buka Penerimaan Mahasiswa Baru
Selasa, 21 Mei 2024 – 22:13 WIB
BERITA TERPOPULER
- Humaniora
Istimewa, Ratusan Honorer K2 Resmi Mengantongi NIP CPNS 2024
Jumat, 24 Mei 2024 – 13:23 WIB - Parpol
Ini Alasan PDIP Tak Undang Jokowi dan Keluarganya
Jumat, 24 Mei 2024 – 12:27 WIB - Pilkada
Ketua Bawaslu Minta PPPK Bisa Patuhi Aturan ASN
Jumat, 24 Mei 2024 – 15:40 WIB - Olahraga
Sial, Lagi-lagi Persib Kena Sanksi PSSI Akibat Ulah Oknum Bobotoh 'Kampungan'
Jumat, 24 Mei 2024 – 13:00 WIB - Liga Indonesia
Menjelang Final Championship Series Liga 1, Persib Kena Sanksi Komdis PSSI
Jumat, 24 Mei 2024 – 12:50 WIB