10 Negara Adu Hitungan di Bogor
Dito, sapaan akrabnya, mengatakan bahwa kompetisi kategori tim lebih mudah dan tenang, sehingga ia tak mengalami kesulitan saat mengerjakannya. Berbeda halnya dengan kompetisi tantangan puzzle yang merupakan terakhir dari tiga kategori yang ada.
“Kurang teliti adalah faktor yang menyebabkan saya gugur di babak penyisihan, karena tidak memperhatikan taktik lawan,” tutur pelajar SMPN 1 Bogor ini.
Sedangkan Muhammad Sabila Haqqi, siswa SMPIT Darul Jannah Bogor yang lolos ke 64 besar menuturkan, faktor mental sangat penting dalam menghadapi permainan ini. “Saya kalah di babak pertama. Nah, di situ mentalnya jangan jatuh, baru kita harus memperhatikan taktik lawan dan tetap menjaga konsentrasi,” ungkapnya.
Pengumuman hasil AITMO akan dilakukan bersamaan dengan penutupan acara di Aula Griya Dharma Wulan Sentul, hari ini. Keempat juri yaitu Prof Wen Hsien Sun dari Taiwan, Simon Chua dari Filipina, dan dua dosen Institut Teknologi Bandung (ITB), salah satunya adalah Dr Saladin Uttunggadewa, mulai mengoreksi materi ujian peserta.(cr27/c)