100.000
Oleh Dahlan IskanAkhirnya diputuskan nama-nama itu. Saya mengagumi ide itu. Dan mengagumi yang menyetujui ide itu.
Namun mengapa korban di sana sampai 100.000?
Trump pernah tidak menduga akan sebesar itu. Ia pernah menganggap Covid itu begitu sepele.
”Kan hanya 15 orang yang terkena virus,” katanya akhir Februari lalu. ”Dalam beberapa hari lagi akan teratasi. Akan menjadi nol,” tambahnya.
Sewaktu yang mati ternyata mencapai 30.000 orang ia baru mengatakan ini: kemungkinan yang mati akan mencapai 70.000 sampai 100.000.
Namun ia punya maksud khusus dengan menyebut angka besar itu. Maksudnya: kalau ternyata yang mati 50.000 ia bisa membanggakan diri: lebih kecil dari perkiraan.
Ketika angka sudah melewati 50.000, ia mengutip perkiraan ahli: akan sampai 200.000. Agar --kalau ternyata 100.000-- ia masih bisa bangga: jauh di bawah perkiraan.
Di mata Trump, bisa saja, yang mati itu memang hanya angka-angka.(***)