12 Perguruan Tinggi Ternama Bergabung di ICE Institute, Siapkan 120 Mata Kuliah Unggulan, Gratis 3 Tahun
jpnn.com, JAKARTA - Sebanyak 12 perguruan tinggi ternama bergabung dalam Indonesia Cyber Education Institute (ICE Institute).
Langkah tersebut menyusul ditandatanganinya Perjanjian Kerja Sama antara Universitas Terbuka (UT) dengan 12 perguruan tinggi mitra dalam Rangka Pengembangan ICE Institute.
Rektor UT Prof Ojat Darojat mengatakan, ICE Institute ini merupakan implementasi program Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim yaitu Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka. ICE Institute merupakan lembaga pembelajaran dalam jaringan (daring).
"ICE Institute adalah program Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbudristek yang dititipkan ke Universitas Terbuka sebagai perguruan tinggi yang berpengalaman menyelenggarakan pendidikan jarak jauh," tutur Prof Ojat dalam sambutannya pada penandatanganan perjanjian kerja sama dalam rangka pengembangan pembelajaran daring Indonesia, di Kampus UT, Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Kamis (6/5).
Dia menjelaskan, ICE Institute (http://icei.ut.ac.id/) merupakan marketplace pembelajaran daring di Indonesia berisi galeri mata kuliah daring yang bisa ditempuh oleh mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi.
Selain itu bisa dialihkreditkan dalam lingkungan ekosistem pendidikan tinggi di Indonesia (national e-learning registry) dengan menggunakan teknologi blockchain.
Dalam pengoperasiannya, ICE Institute bekerja sama dengan 12 perguruan tinggi di Indonesia yaitu Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Institut Pertanian Bogor, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Universitas Padjajaran, Universitas Diponegoro, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Sebelas Maret, Universitas Pradita, Universitas Bina Nusantara, Universitas Pelita Harapan, dan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya.
"UT mendukung sepenuhnya operasional ICE Institute untuk peningkatan kualitas pembelajaran di Indonesia," imbuhnya.