Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

2015, Korban Geng Motor Tidak Hanya Sipil

Rabu, 30 Desember 2015 – 14:32 WIB
2015, Korban Geng Motor Tidak Hanya Sipil - JPNN.COM
Ketua Presidum IPW, Neta S Pane. FOTO: DOK.JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA – Sepanjang tahun 2015, Indonesian Police Watch (IPW) mencatat kejahatan geng motor yang dilakukan anak-anak remaja masih menjadi kejahatan yang menakutkan. Ada 49 peristiwa kejahatan geng motor yang menewaskan 19 orang dan 31 lainnya luka di tahun 2015. Aksi kejahatan ini umumnya dilakukan para remaja di malam hari, tengah malam hingga dinihari.

“Korban geng motor tidak hanya warga sipil, tapi ada 1 polisi tewas dan 1 luka, TNI 1 tewas dan 1 luka serta wartawan 1 luka. Para remaja geng motor itu menyerang rumah sakit, kantor, mobil, warnet, merampok SPBU, mini market, mengambil sepeda motor, HP, tas, uang, dan laptop. Di Makassar, Sulsel pada 19 Mei 2015, geng motor merampok minimarket tapi hanya mengambil uang Rp 206.300 dan 3 bungkus rokok,” kata Ketua Presidum IPW, Neta S Pane, Rabu (30/12).

Saat melakukan aksinya, lanjut Neta, geng motor tak segan-segan membacok korbannya. Dari 19 peristiwa mereka menggunakan parang, 11 menggunakan panah, ada juga menggunakan samurai, badik, linggis, molotov, dan pistol.

“Sulawesi Selatan menempati peringkat pertama sebagai wilayah rawan geng motor di tahun 2015, dengan 30 peristiwa. Disusul Jawa Barat dengan 13 peristiwa. Jawa Timur, Jakarta, dan Riau masing-masing 2 kejadian,” ujar Neta.

Dalam menghadapi aksi geng motor ini, IPW menilai Polrestabes Makassar yang paling repot. Sebab, di wilayah tugasnya selama 2015 ada 29 peristiwa serangan geng motor.

Sementera Bandung dan Cirebon mendapat gangguang geng motor sebanyak tiga kali. "IPW berharap di tahun 2016, Polri bisa bersikap tegas terhadap geng motor. Patroli kepolisian di titik rawan geng motor perlu dimaksimalkan agar geng motor bisa diberantas habis,” sarannya.

Para orang tua, ujarnya, perlu juga mengontrol anak-anak remajanya agar tidak gentayangan tengah malam dan dinihari. Anak-anak remaja yang gentayangan tengah malam memberi kontribusi yang besar bagi kehadiran geng motor.

“Aksi geng motor dari tahun ke tahun makin sadis. Hanya karena 3 bungkus rokok mereka tidak segan-segan membantai sasarannya. Dibanding 2014, aksi brutal geng motor di 2015 semakin berkembang dan tidak terkendali. Di 2014 hanya terjadi 38 peristiwa kebrutalan geng motor, yang membuat 52 orang menjadi korban, 28 orang di antaranya tewas dan 24 lainnya luka-luka.

JAKARTA – Sepanjang tahun 2015, Indonesian Police Watch (IPW) mencatat kejahatan geng motor yang dilakukan anak-anak remaja masih menjadi kejahatan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close