2017, Lalu Lintas Bogor Lumpuh
Selasa, 02 April 2013 – 06:55 WIB
Budi menambahkan, semua program dan konsep itu harus didukung dari sisi tata ruang dan perkotaan sebagai bagian yang tak terpisah dari infrastruktur. Ia menyindir pembangunan hotel Amarossa di kawasan Tugu Kujang yang mengancam akan menambah kesemrawutan lalu lintas di Kota Hujan. “Setidaknya ada empat titik masalah lalu lintas yang terjadi akibat pembangunan hotel itu. Sudah jalur macet parah karena persimpangan dan pertemuan jalur-jalur ramai, pusat perbelanjaan besar, sekarang ditambah keluar masuk kendaraan di hotel itu,” kata dia.
Menurut dosen di Universitas Pakuan in, Pemkot Bogor memiliki andil besar dalam menambah kesemrawutan lalu lintas di kawasan tersebut. Menurutnya, pembangunan hotel itu tidak mengindahkan tinjauan kebutuhan manusia sebagai episentrum. Tata nilai Tata nilai yang termasuk land mark, budaya, ikon dan karakter daerah terabaikan begitu saja. “Bukan melarang. Sebenarnya bisa saja jika memang pembangunan sudah mempertimbangkan nilai-nilai tadi. Misal, agar traffic tidak parah, mungkin hanya tiga lantai. Contoh Monas. Dalam radius sekian harus kosong dan menjadi kawasan hijau,” pungkasnya.
Tak hanya itu, kata dia, Pemkot sendiri menyatakan kawasan Tugu Kujang merupakan wilayah pengembangan tipe A. Dalam arti, wilayah strategis yang justru dibutuhkan ekstra kehati-hatian dalam setiap pembangunan yang ada. “Ada budaya di sana, ada ciri khas, kebanggaan masyarakat, sekaligus lalu lintasnya sudah sangat padat. Butuh good will dari walikota untuk menyelesaikan ini,” cetusnya. (ric/e)