2019, Industri Asuransi Jiwa Optimistis Hasil Investasi Akan Semakin Membaik
Tercatat pendapatan premi bisnis baru yang berasal dari produk asuransi kesehatan memiliki kontribusi sebesar 4,8% dari keseluruhan total pendapatan premi bisnis baru pada Kuartal IV-2018. Hal ini menunjukkan bahwa produk asuransi kesehatan masih diminati oleh masyarakat Indonesia.
“Dalam hal hasil investasi industri asuransi jiwa di kuartal keempat 2018, mengalami perlambatan sebesar 84,5% jika dibandingkan pada tahun sebelumnya menjadi Rp 7,83 triliun. Bila dibandingkan Q3 2018, hasil investasi di Q4 2018 menunjukkan adanya peningkatan yang tinggi, yaitu sebesar 509,8 persen. Hal tersebut menunjukkan bahwa IHSG sudah menguat dan industri asuransi jiwa optimis untuk hasil investasi akan semakin membaik," jelasnya.
Industri asuransi jiwa juga tetap menunjukkan komitmen dalam melakukan tanggung jawabnya dalam membayarkan klaim dan manfaat.
Pada kuartal keempat 2018, total klaim dan manfaat mengalami perlambatan 1,1 persen atau senilai Rp 119,74 triliun dibandingkan periode yang sama tahun 2017 sebesar Rp 121,08 triliun.
“Klaim nilai tebus di kuartal keempat 2018 melambat 0,5% dibandingkan tahun sebelumnya yakni sebesar Rp 66,93 triliun, klaim ini memiliki proporsi terbesar di dalam pembayaran klaim dan manfaat, yakni sebesar 55,9%," kata Kepala Departemen Investasi AAJI, Iwan Pasila.
Klaim penarikan sebagian juga mengalami perlambatan sebesar 16,2%, dibandingkan periode yang sama 2017, menjadi Rp 14,65 triliun dan berkontribusi sebesar 12,2%.
Sementara klaim kesehatan tercatat mengalami perlambatan 8,4% menjadi Rp. 8,57 Triliun. Hal ini dipengaruhi oleh menurunnya klaim kesehatan kumpulan sebesar 15,5%. Proporsi dari klaim medical adalah 50,2% dari produk Asuransi Kesehatan Kumpulan dan 49,8% berasal dari produk Asuransi Kesehatan Individu.
Total tertanggung industri asuransi jiwa pada kuartal IV-2018, mengalami perlambatan 17,8% menjadi 53.860.282 orang.