25 Tahun Lalu Ada Kudatuli, Hari Ini Para Pengurus PDIP Berpakaian Serbahitam
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan partainya telah melintasi sejarah panjang. Menurutnya, PDIP merupakan parpol penerus Partai Nasional Indonesia (PNI) yang didirikan Bung Karno pada 4 Juli 1927.
Namun, PDI kubu Megawati -sebelum berganti menjadi PDIP- sebagai penerus gagasan dan cita-cita Bung Karno justru diluluhlantakkan penguasa Orde Baru. "Kantor DPP ini menjadi saksi bagaimana demokrasi mencoba dibungkam oleh kekuasaan," kata Hasto. ?
Sejumlah petinggi PDIP tampak mendampingi Hasto, antara lain, Sadarestuwati (wakil sekjen), Djarot S Hidayat (ketua), dan Eriko Sotarduga Sitorus. Adapun dua anak Megawati yang juga pengurus PDIP, M Prananda Prabowo dan Puan Maharani, hadir secara daring.
Hasto menjelaskan kantor DPP PDI menjadi lokasi Mimbar Demokrasi sebelum Kudatuli terjadi. Di forum itulah para aktivis pergerakan dan Megawati menyuarakan demokrasi.
Namun, penguasa Orde Baru tak suka dengan hal itu. Akhirnya, kantor DPP PDIP diserang dan diambil alih kelompok massa yang disokong aparat. ??
"Kita tahu begitu banyak korban atas peristiwa tersebut dan ini menjadi menjadi momentum demokrasi yang sangat penting di dalam rekam jejak demokrasi Indonesia,” kata Hasto.
Politikus asal Yogyakarta itu menegaskan bahwa Megawati selalu mengajak seluruh kader PDIP fokus pada spirit perjuangan. “Membawa kemajuan bagi Indonesia raya yang telah diperjuangkan tidak mudah, penuh pengorbanan," kata Hasto.
Tokoh yang berulang tahun setiap 7 Juli itu juga mengajak seluruh kader PDIP berdoa. "Tidak hanya mendoakan arwah korban Kudatuli, tetapi juga bagi kemajuan bangsa Indonesia, agar seluruh perjuangan para pahlawan tersebut tidak sia-sia," jelas dia. (tan/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!