27 Tentara Garda Revolusi Tewas Dibom, Iran Bersumpah Balas Dendam
jpnn.com, TEHRAN - Pada Rabu (13/2) waktu tempat, mobil penuh bahan peledak meletus di dekat bus yang mengangkut puluhan tentara Iran di Provinsi Sistan-Baluchistan. Presiden Iran Hassan Rouhani menyalahkan AS dan kroninya dalam aksi tersebut.
Menurut kantor berita Fars, mobil itu dikendarai anggota Jaish Al Adl (Tentara Keadilan). Mereka sengaja mengincar rombongan angkatan darat dari Garda Revolusi yang baru pulang dari tugas di perbatasan Iran-Pakistan.
Laporan mengenai jumlah korban sempat simpang siur. Awalnya, Fars awalnya melaporkan bahwa setidaknya 20 orang meninggal. Angka tersebut kemudian naik menjadi 41 jiwa. Terakhir dilaporkan, 27 tentara tewas. Sebanyak 13 serdadu lainnya terluka.
"Kejahatan ini akan menjadi noda abadi bagi pendukung teroris di Gedung Putih, Tel Aviv, dan agen regional mereka," ujar Rouhani sebagaimana laporan Reuters.
Jaish Al Adl merupakan pemberontak yang beroperasi di Baluchistan. Mereka tumbuh dari tuntutan mayoritas kaum Baluchis yang beraliran Sunni.
Menurut Iran, tempat persembunyian kelompok itu berada di Pakistan. Karena itu, mereka sering melakukan serangan di wilayah perbatasan.
"Kami tegaskan, respons kami tidak hanya terbatas di dalam negeri. Perbuatan musuh pasti bakal kami balas," tegas Komandan Garda Revolusi Ali Fadavi.
Garda Revolusi selalu menjadi sasaran para pemberontak dan kelompok militan. Organisasi militer dengan 125 ribu anggota tersebut merupakan tulang punggung dari Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei. Menyerang mereka sama dengan meneror kekuasaan Khamenei.