Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

30 Persen Dana BPJS Kesehatan Terserap untuk Penyakit Berat

Jumat, 27 Februari 2015 – 23:00 WIB
30 Persen Dana BPJS Kesehatan Terserap untuk Penyakit Berat - JPNN.COM
Menteri Kesehatan, Nila Moelok. Foto: Dokumen JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Kesehatan Nila Moelok mengakui banyaknya keluhan terhadap pelayanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, termasuk masalah kekurangan atau defisit yang diresahkan masyarakat. Oleh karena itulah, pada rapat terbatas yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), di kantor Presiden, Jakarta, Jumat (27/2) dilakukan evaluasi.

Nila mengungkapkan dalam masa 1 tahun sejak berlangsung 2014 lalu, sampai saat ini BPJS Kesehatan telah mengcover sekitar 90,2 juta warga. Namun, dari jumlah itu tak sedikit yang mengeluh mengenai pelayanan di masa transisi Askes menuju BPJS Kesehatan tersebut.

“Ini adalah masa transisi, dan ternyata begitu banyaknya warga yang sudah menderita penyakit yang akhirnya datang ke rumah sakit mau tidak mau untuk dilakukan suatu pengobatan,” kata Nila di kompleks Istana Negara, Jakarta, Jumat.

Nila menyebutkan dari jumlah itu pula, pasien yang paling banyak berobat adalah yang menderita stroke dan sejumlah penyakit berat lainnya. Akibatnya, dana BPJS Kesehatan banyak terserap di penyakit-penyakit berat tersebut.

“Stroke, gagal ginjal saya kira ini semua sering masuk ke dalam media, ini gagal ginjal untuk cuci darah data sampai bulan Juli saja kami punya itu 1 juta kali melakukan cuci darah dan pengeluarannya cukup besar,” paparnya.

Akibatnya, kata Nila, sekitar 30 persen dana BPJS Kesehatan terserap kepada penyakit-penyakit berat itu.

“Jadi, ini harus kita benahi, kita kaji lagi, tadi baik dari besarnya iuran maupun juga tentunya selain yang dibayarkan oleh pemerintah ada pekerja bukan menerima upah,” ujarnya.

Menkes berharap, masyarakat yang sehat agar mendaftarkan diri kepada BPJS sekarang juga. Tidak perlu menunggu sakit terlebih dahulu. Namun demikian, kata Nila, pemerintah tetap komitmen agar hingga 2019 mendatang seluruh warga bisa memiliki kartu jaminan kesehatan.

JAKARTA - Menteri Kesehatan Nila Moelok mengakui banyaknya keluhan terhadap pelayanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, termasuk

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close