30 Tokoh Islam Saksikan Sendiri Kondisi Muslim Uighur, Begini Realitanya
jpnn.com, XINJIANG - Lebih dari 30 tokoh dan akademisi Islam dari 14 negara berkunjung ke Daerah Otonomi Xinjiang, demikian dilaporkan media China, Senin (9/1).
Laman berita Global Times menyebutkan kunjungan itu dilakukan delegasi Islam dari berbagai negara, seperti Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Mesir, Suriah, Bahrain, Tunisia, dan Bosnia Harzegovina pada Minggu (8/1).
Para delegasi dipimpin oleh Ketua Dewan Komunitas Muslim Dunia (WMCC) Ali Rashid Abdullah Ali Alnuaimi dan mereka disambut oleh Ketua Partai Komunis China (CPC) Xinjiang Ma Xingrui.
Lawatan delegasi asing tersebut merupakan kunjungan pertama pada 2023 ke wilayah di China barat laut itu, yang paling banyak dihuni etnis minoritas Muslim Uighur.
Para delegasi diajak mengunjungi ruang pamer di Kota Urumqi, yang menyimpan berbagai barang yang diklaim sebagai bukti tindak kekerasan berbau terorisme dan ekstremisme di Xinjiang selama periode 1990-2016.
"Menurut saya, apa yang kami lihat hari ini menunjukkan kenyataan yang terjadi di lapangan," kata Ali, seperti dikutip media yang berafiliasi dengan pemerintah China itu.
"Siapa pun yang berkunjung ke daerah ini seharusnya datang dan menyaksikan ini karena bagian dari sejarah. Tidak hanya China, seluruh dunia pun menderita akibat terorisme dan ekstremisme," ujarnya.
Ia memuji langkah-langkah pemerintah daerah setempat dalam melawan terorisme dan ekstremisme, juga masyarakat lokal yang telah berkontribusi pada stabilitas dan pembangunan di kawasan.