GMMI Medan Desak Pemerintah RI Bertindak Konkret untuk Membela Hak-Hak Muslim Uighur
jpnn.com, JAKARTA - Gerakan Milenial Muslim Indonesia (GMMI) Medan mengutuk tindakan genosida dan diskriminasi yang dilakukan oleh Pemerintah Tiongkok terhadap etnis Uighur.
Dia berharap pemerintah Indonesia bisa mengambil tindakan soal kekejaman yang dialami oleh etnis Uygur di Xinjiang, Tiongkok.
"Ini adalah pelanggaran hak asasi manusia yang tidak bisa kita biarkan begitu saja. Kami mendesak Pemerintah Indonesia dan DPR RI untuk segera bertindak tegas dalam menyikapi kasus ini," kata Arya Prasetya dalam keterangan yang diterima JPNN.com, Sabtu (31/8).
Lebih lanjut, Arya mencatat bahwa lebih dari satu juta warga Uyghur telah ditahan di kamp-kamp pendidikan ulang sejak 2017.
Kamp-kamp ini bertujuan untuk menghapus identitas budaya dan agama komunitas Uighur, yang mengancam keberlangsungan budaya mereka.
"Sebagai bentuk aksi nyata, GMMI Medan akan mengadakan seminar Internasional di perguruan tinggi di Medan. Dialog ini diharapkan dapat memberikan tekanan lebih besar kepada Pemerintah Indonesia untuk bersikap tegas terhadap Pemerintah Tiongkok," lanjutnya.
Dia menjelaskan seminar yang direncanakan ini akan menjadi wadah bagi masyarakat untuk memahami lebih jauh situasi di Xinjiang dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk membantu Muslim Uighur.
"Kami juga berharap pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Presiden terpilih Prabowo Subianto dapat lebih fokus pada isu ini dan mengambil tindakan konkret untuk membela hak-hak Muslim Uighur," jelas Arya.