33 Ibu RT Terinfeksi HIV/AIDS
Ibu hamil yang diketahui sudah tertular HIV, lanjut Reni, mereka akan diberikan obat pencegahan untuk memutus rantai penularan dari ibunya. Kemudian langkah yang dilakukan selanjutnya adalah proses kelahiran bayi yang dilakukan secara caesar dan tidak disusui oleh ibu kandungnya.
’’Masih bisa dilakukan upaya penyelamatan, khususnya untuk si bayi,” paparnya.
Dia menambahkan, total penderita HIV/AIDS di Kota Bekasi sejak 2004 hingga 2014 ini tercatat ada 2.767 kasus HIV, dan 902 kasus di antaranya sudah positif terjangkit AIDS.
Pemeriksaan secara gratis oleh masyarakat dapat dilakukan di setiap puskesmas, sementara untuk pengobatan lebih intensif baru disediakan di RSUD Kota Bekasi, RS. Ananda, dan RS. Elisabeth.
Sementara itu Humas LSM yang aktif dalam penanggulangan HIV/AIDS, Lembaga Kasih Indonesia (LKI), Basuki Setiawan, mengungkapkan, dari tahun ke tahun di Kota Bekasi memang banyak ditemui kasus baru penularan HIV/AIDS.
Akan tetapi dengan banyaknya temuan kasus tersebut bukan berarti mengungkap kebobrokan masyarakat, tetapi justru menunjukkan kesadaran masyarakat yang mau melaporkan untuk diperiksa.
’’Dengan begitu berarti kesadaran masyarakat untuk memeriksakan kesehatan cukup meningkat, sekarang bagaimana kita bersama-sama melakukan penanggulangan itu,” ujarnya.
Menurutnya, sebelum tahun 2008, jumlah penderita HIV/AIDS lebih didominasi oleh para pengguna Narkoba jarum suntik (penasun), tetapi ke belakangan ini dominasi penularan penyakit berbahaya itu kembali ke era tahun 90-an. Yaitu penularan penyakit HIV/AIDS sebagian besar adalah dari para pelaku seks berisiko. (mas)