Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

4 Jenis Olahraga ini Bisa Meredakan Cemas dan Panik, Lho

Minggu, 31 Oktober 2021 – 08:33 WIB
4 Jenis Olahraga ini Bisa Meredakan Cemas dan Panik, Lho - JPNN.COM
Yoga atau meditasi di pantai. Foto Yessy Artada/jpnn.com

Seorang peneliti dari Southern Methodist University di Dallas mengungkapkan beberapa gejala yang bisa dirasakan akibat kepanikan tinggi, di antaranya mual, jantung berdebar kencang, sakit perut, dan sesak napas. Hal ini dikenal sebagai 'sensitivitas kecemasan tinggi'.

Studi yang dilakukan tersebut menunjukkan bahwa faktor risiko kepanikan atau kecemasan mungkin tidak akan berpengaruh pada orang-orang yang secara rutin melakukan aktivitas fisik yang berat.

Olahraga teratur adalah strategi untuk mengobati kepanikan atau kecemasan. Khasiat olahraga untuk serangan panik, cemas, dan depresi sudah banyak dibuktikan.

Alasan mengapa olahraga bisa membantu mengatasi gangguan cemas dan mencegah serangan panik adalah karena olahraga akan menurunkan kortisol (hormon stres), mengalihkan Anda dari pikiran dan emosi negatif, serta meningkatkan rasa percaya diri.

Berbagai Jenis Olahraga untuk Mengurangi Cemas dan Panik

Ada berbagai jenis olahraga untuk menghilangkan gangguan kecemasan dan panik. Berikut di antaranya:

1. Yoga

Yoga adalah salah satu jenis olahraga untuk membantu mengurangi panic attack. Hal ini telah dikemukakan oleh penelitian yang diterbitkan di Complementary Therapies in Clinical Practice pada 2018.

Penelitian tersebut menemukan, yoga dapat membantu menurunkan kecepatan detak jantung dan tekanan darah, memperbaiki proses pernapasan, meminimalkan respons stres, serta mengurangi depresi dan kecemasan.

2. Jalan Kaki

Ada begitu banyak penelitian yang menyebutkan bahwa rutin melakukan aerobik akan meningkatkan kesehatan psikis.

Beberapa gejala saat mengalami gangguan cemas, yaitu rasa tegang, jantung berdebar-debar, perasaan tidak aman, berkeringat, merasa lemas dan lelah, serta sulit untuk berkonsentrasi.

Sumber klikdokter

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News