4 Komentar Terbaru Tokoh Soal Penembakan Brigadir J, Presiden Jokowi Sampai 3 Kali Bertitah
Politikus PDIP itu menganggap pengusutan kasus baku tembak antara Brigadir J dengan Bharada E makin objektif setelah dua perwira kepolisian itu dicopot pada Rabu (20/7).
"Itu, kan, berarti dalam rangka meluruskan perkara ini, membuat perkara ini menjadi terang," kata Trimedya Panjaitan ditemui di kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta Pusat, Kamis (21/7).
Selain penonaktifan perwira tinggi dan menengah Polri itu, Trimedya menilai pengungkapan kematian Brigadir J makin terang setelah ada keputusan bakal dilakukan autopsi ulang atau ekshumasi.
2. Jenderal Senior Asal Baturaja Minta yang Terlibat Jangan Cemen
Mantan Kadiv Hubinter Polri Irjen Napoleon Bonaparte kembali mengomentari kasus penembakan yang menewaskan Nofryansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Kali ini, Napoleon meminta tim khusus (timsus) bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk berani mengungkap kasus yang menghebohkan publik itu.
Jenderal kelahiran Baturaja, Sumatera Selatan itu juga meminta kepada pihak yang terlibat untuk bisa mengakui perbuatannya.
“Gentle, jangan cemen karena ada korban,” ujar Napoleon dikutip dari Antara, Kamis (21/7).