6 Sastrawan Terima Penghargaan Anugerah Sastra Rancage 2021
"Secara konsisten kami menyelenggarakan program pelestarian bahasa daerah. Kami menyadari bahwa bahasa daerah yang selama ini terdata sebanyak 718 bahasa merupakan suatu aset bangsa kita. Kelangsungan hidup bahasa tersebut akan sangat bergantung pada para penutur dan masyarakat tuturnya," ujar Mendikbud.
Lebih lanjut kata Nadiem, tahun ini Kemendikbud menargetkan ratusan karya berbahasa daerah diterjemahkan kedalam bahasa indonesia, agar khasanah kekayaan nusantara dapat dikenal luas.
"Harapan kami cara seperti ini akan merawat kebhinekaan serta menumbuhkan apresiasi serta gotong royong guna membangun negeri ini," katanya.
Hilmar Farid selaku Dirjen Kebudayaan Kemendikbud yang turut hadir dalam acara Anugerah Sastra Rancage tersebut melihat bahwa Bahasa daerah menjadi bahan baku peristilahan dalam perkembangannya.
"Mengambil dari Bahasa daerah termasuk Bahasa sunda untuk menjadi bagian dari Bahasa Indonesia, kadang-kadang di tingkat yg lebih kompleks Bahasa daerah juga menjadi pertimbangan dalam menentukan tata Bahasa dan tentunya juga sebagai sarana pewarisan Khasanah Budaya, sebagai bagian penting dari bagian budaya nasional kita," terang pria yang akrab disapa Fay tersebut.
Hilmar mengaku antusias terhadap program Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) yang sedang menginisasi kegiatan digitalisasi aksara lokal.
"Inilah bagian yang menurut saya penting dan memang kita lihat dalam keadaan sekarang, yang sangat pesat perkembangannya. Bahasa Indonesia mulai bersaing dengan Bahasa Inggris dalam percakapan sehari-hari di berbagai kalangan. Maka kita membutuhkan solusi yang lebih permanen untuk menempatkan Bahasa daerah di dalam kehidupan kita kembali Bahasa daerah kita," tutup Hilmar.
Yudho Giri Sucahyo selaku Ketua PANDI merespons pagelaran acara Anugerah Sastra Rancage kali ini.