7 Masalah Pasutri di Ranjang yang Perlu Diterapi
"Sejauh ini alasan lain yang sering mendorong pasutri untuk menjalani terapi seks adalah perbedaan semacam ini, dimana salah satu pihak ingin lebih banyak bercinta," kata Miriam Bellamy, LMFT, seorang terapis keluarga dan pernikahan dari Roswell, Georgia.
Untuk itu hal pertama yang dilakukan Bellamy adalah membantu pasiennya memahami bahwa normal-normal saja jika Anda punya pandangan berbeda tentang jumlah hubungan intim atau jenis seks yang mereka inginkan. Dan konflik di seputar hal ini bukan karena mereka terlalu berbeda tapi justru karena terlalu dekat.
"Obatnya, terutama bagi pasangan yang menghabiskan banyak waktu bersama adalah saling menjauh sebentar untuk menemukan keseimbangan emosi dan obyektivitas. Misalnya dengan sesekali hangout bersama teman tanpa suami, ini akan membantu gairah Anda tumbuh kembali," kata Bellamy.
3. Pasangan main belakang
Ketika salah satu pasangan berselingkuh, banyak pernikahan yang berakhir pada perceraian. Tapi bagi pasutri yang memutuskan untuk memaafkan serta mencoba memperbaiki hubungan akan memperoleh manfaat nyata dengan terapi seks, karena ini membantu membangun kembali rasa percaya pada pasangan.
Faktanya, banyak terapis yang mengaku perselingkuhan ini adalah alasan teratas pasutri mencari jasa terapis seks.
"Untuk memperbaiki hubungan, pasangan yang selingkuh harus berhenti melakukannya dan mengungkap detail berbagai rahasia yang mereka miliki, misalnya password komputer dan ponsel sehingga pasangan bisa mengecek keduanya kapanpun mereka mau. Ini diperlukan karena pasangan merasa dikhianati dan tak bisa mudah percaya lagi. Butuh waktu dan keterbukaan untuk memunculkan rasa percaya itu lagi," kata Barbara Bartlik, MD, psikiater dan terapis seks dari New York City.
4. Konflik setelah adanya anak